PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL
PROGRAM
GAMBAS
SEBAGAI ALTERNATIF PENCUCI PIRING RAMAH LINGKUNGAN
BIDANG
KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan
Oleh :
Windi
Zein Maulina (041011110)
Hazindi Damaisty (041011109)
Pramudya
H. (041011111)
Dody
Prasetyo (041011112)
Reza
Hendra P. (041011113)
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
SURABAYA
2010
HALAMAN
PENGESAHAN PKM-GT
1. Judul
Kegiatan : Gambas sebagai Pencuci
Piring Ramah Lingkungan
2. Bidang
Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a. Nama
Lengkap : Windi Zein Maulina
b. NIM : 041011110
c. Jurusan : S1 Ekonomi Pembangunan
d. Universitas : Universitas Airlangga
e. Alamat
Rumah dan No. Telp./Hp : Bratang Gede I/43 Surabaya
085648664466
f. Alamat
Email : windi.maulina@ymail.com
4. Anggota
Pelaksana kegiatan/Penulis : 5 orang
5. Dosen
Pendamping
a. Nama
Lengkap dan Gelar : Drs. Tubiyono, M.Si.
b. NIP : 131570338
c. Alamat
Rumah dan No. Telp./Hp : Nginden VI C/18 A Surabaya
081615487999
Surabaya, 20 Oktober 2010
Menyetujui,
Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa Ketua
Pelaksana Kegiatan
(Hari
Soepriandono, S.Si.,M.Si.) (Windi Zein Maulina)
NIP.
132125719 NIM. 041011110
Direktur
Kemahasiswaan Dosen
Pendamping
Universits Airlangga
(Prof.
Dr. ImamMustofa, drh., M.Kes) (Drs. Tubiyono, M.Si.)
NIP.
131653421 NIP.
131570338
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena limpahan rahmat, karunia,
serta hidayahnya, karya tulis berjudul GAMBAS
SEBAGA ALTERNATIF PENCUCI PIRING RAMAH LINGKUNGAN ini dapat kami selesaikan.
Terima kasih yang
sebesar-besarnya kami sampaikan kepada:
1. Kedua
orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan dalam pengerjaan karya
tulis ini.
2. Dosen
pembimbing yang telah membimbing penulis dalam memahami dan menyusun karya
tulis ini.
3. Bapak/ibu
dosen serta kakak tingkat yang telah memberikan inspirasi, membantu dan
mengarahkan penulis.
4. Teman-teman
yang mendukung penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
5. Semua
pihak yang telah membantu Penulisan karya tulis ini.
Penulis merasa dalam
pembuatan karya tulis ini sangat jauh dari sempurna, sehingga diharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk karya tulis ini. Dan semoga gagasan ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Surabaya, 20
Oktober 2010
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………..……………………………………………….ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………...…………………………………………………………………. iv
RINGKASAN………………………….......…………………………………………………v
PENDAHULUAN……………………………………..……………………………………...1
Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
Tujuan…………………………………………………………………………………………3
Manfaat ……………………………........…………………………………………………….3
METODE PENULISAN……………..…………………………………………………..……3
GAGASAN……………..…………………………………………………………………….4
Pencuci Peralatan Rumah
Tangga…………………………………………………………..…..4
Sampah Rumah Tangga…………………………………………………………………….….4
Polusi Tanah……………………………………………………………………………..…….5
Alternatif Pencuci Piring yang Ramah
Lingkungan………………………………………......…..5
Klasifikasi Gambas………………………………………………………………………..…...6
Proses Pembuatan Gambas
Kering………………………………………………………….…6
Penggunaan Gambas
Kering……………………………………………………………….......7
Pengenalan Gambas Kering ke
Masyarakat…………………………………………………....8
KESIMPULAN……………………………………………………………………………….7
Gagasan yang akan diajukan…………………...……………………………………………....8
Tenik Implementasi yang akan dilakukan…………………………………………………...…..8
Prediksi Manfaat dan Dampak
Gagasan……………………………………………………....10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……..………………………………………………………...12
LAMPIRAN………………………………………………………………………………....13
RINGKASAN
Masyarakat
seringkali menggunakan plastik untuk berbagai peralatan termasuk peralatan
rumah tangga, contohnya spons pencuci piring berbahan plastik. Sisa penggunaan
spons tersebut akan menjadi sampah plastik yang menumpuk sehingga berdampak
pada kerusakan lingkungan. Masyarakat masih jarang yang mengetahui tentang alat
pencuci piring selain yang terbuat dari plastik sekaligus yang ramah
lingkungan. Pengetahuan tentang penggunaan gambas kering sebagai pencuci piring
akan berpengaruh terhadap pengurangan sampah plastik.
Tujuan Penulisan karya ilmiah ini
adalah untuk mengetahui mekanisme dan cara kerja gambas kering sebagai pencuci
piring yang ramah lingkungan.
Dalam penulisan karya
tulis ini, penulis menggunakan pendekatan sosial masyarakat mengenai cara untuk
mengurangi sampah plastik yang dapat mengakibatkan polusi tanah dengan
menggunakan gambas kering untuk mencuci piring yang ramah lingkungan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data deskriptif kualitatif.
Sampah plastik dari spons pencuci piring berbahan
plastik akan menimbulkan polusi tanah yang jika dibiarkan akan merusak
lingkungan dan berdampak buruk terhadap kondisi bumi di masa depan. Cara mengurangi
sampah plastik ini dimulai dari hal-hal kecil. Salah satunya dengan mengurangi
penggunaan alat-alat berbahan plastik untuk peralatan makan.
Gambas kering adalah
alternatif yang dapat digunakan untuk mencuci piring selain spons pencuci
piring berbahan plastik. Penggunaan gambas kering tidak kalah bersih dengan
spons berbahan plastik, bahan baku berupa gambas juga mudah didapat karena
gambas seringkali dijadikan sebagai sayuran pelengkap yang lezat. Selain itu,
proses produksi pembuatan gambas kering ini sangat mudah dan jika sudah selesai
dipakai tidak menimbulkan polusi tanah dan terurai oleh mikroorganisme dengan
mudah karena gambas kering ini termasuk sampah basah dan sampah organik. Jika
satu per satu orang beralih dari menggunakan spons plastik ke gambas kering
ini, maka dampaknya terhadap pengurangan sampah plastik akan sangat besar untuk
menjaga kelestarian lingkungan.
Pengenalan gambas
kering ke masyarakat dapat dilakukan dengan sosialisasi gambas kering ke
tiap-tiap dusun oleh karang taruna maupun PKK. Sosialisasi berisi dampak
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik serta proses
pembuatan dan manfaat gambas kering sebagai alternatif pencuci peralatan rumah
tangga yang ramah lingkungan.
GAMBAS
SEBAGA ALTERNATIF
PENCUCI
PIRING RAMAH LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Plastik merupakan bahan
yang seringkali dipakai dalam berbagai peralatan masyarakat, salah satunya
peralatan masak dan makan. Padahal, alat berbahan plastik cukup berbahaya untuk
digunakan manusia. Masyarakat seringkali menggunakan plastik sebagai bahan
pembuatan piring, gelas dan pembungkus makanan.
Plastik juga dijadikan
sebagai bahan pembuatan pencuci piring. Pemakaian pencuci piring berbahan
plastik rentang waktunya tidak terlalu lama, sehingga sisa penumpukan sampah
pencuci piring cukup banyak. Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang
dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomi (E. Coling, 1996). Jelas sekali sampah plastik ini belum memiliki nilai
ekonomi. Apabila tumpukan sampah plastik ini dibiarkan dan tidak dikelola
dengan baik, maka akan menimbulkan banyak sekali dampak kerusakan lingkungan.
Sampah plastik yang kecil ini, jika dibiarkan menumpuk dan jika jumlahnya
bertambah banyak, maka kerusakan yang ditimbulkan juga akan semakin besar.
Masyarakat
masih jarang yang mengetahui tentang alat pencuci piring selain yang terbuat
dari plastik sekaligus yang ramah lingkungan. Pengetahuan tentang penggunaan
gambas kering sebagai pencuci piring akan berpengaruh terhadap pengurangan
sampah plastik.
Tujuan
Tujuan penulisan
karya tulis ini adalah:
1. Untuk
mengetahui mekanisme gambas kering sebagai pencuci piring yang ramah lingkungan.
2. Untuk
mengetahui cara penggunaan gambas kering sebagai pencuci piring yang ramah
lingkungan.
Manfaat
Manfaat
penulisan karya tulis ini adalah:
1. Secara
teoritis karya tulis ini memberikan informasi kepada para akademisi tentang
gambas kering sebagai pencuci piring yang ramah lingkungan.
2. Secara
aplikatif karya tulis ini memberikan informasi cara alternatif untuk masyarakat
pada umumnya dan ibu rumah tangga pada khususnya mengenai gambas kering sebagai
pencuci piring yang ramah lingkungan.
METODE
PENULISAN
Tipe
Pendekatan
Dalam penulisan karya
tulis ini, penulis menggunakan pendekatan sosial masyarakat mengenai cara untuk
mengurangi sampah plastik yang dapat mengakibatkan polusi tanah dengan
menggunakan gambas kering untuk mencuci piring yang ramah lingkungan.
Analisis
Data
Teknik analisis data
yang digunakan adalah teknik analisa data deskriptif kualitatif. Menurut
Arikunto (1998), analisa deskriptif kualitatif adalah analisa yang dikambargan
melalui kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk
memperoleh kesimpulan.
Karya tulis ini menggunakan analisa interactive
model (Miles dan Huberman, 1994). Model ini terdiri dari empat komponen
yang saling berkaitan, yaitu:
1. Pengumpulan
Data
Data yang digunakan adalah data
sekunder. Data kuantitatif dari peningkatan jumlah penumpukan sampah plastik
rumah tangga, dampak-dampak penumpukan sampah plastik, cara-cara mengurangi
sampah plastik rumah tangga, data mengenai gambas yang digunakan sebagai
pencuci piring ramah lingkungan. Data-data tersebut diambil dari berbagai
sumber, berupa buku dan berbagai artikel di internet yang berkaitan dengan
masalah yang akan dikaji.
2. Reduksi
Data
Reduksi data dalam karya tulis ini
dilakukan dalam bentuk pemilihan, pemusatan pada penyedeharnaan data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis atau literatur. Reduksi data digunakan
untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sehingga kesimpulannya dapat ditarik dan diverifikasi.
3. Penyajian
Data
Penyusunan sekumpulan informasi
dilakukan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Dengan melihat
penyajian data, penulis dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang harus
dilakukan selanjutnya.
4. Menarik
Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan kemudian
diverifikasi selama penulisan berlangsung. Verifikasi adalah tinjauan ulang
pada data-data yang ada.
GAGASAN
Pencuci
Peralatan Rumah Tangga
Masyarakat
seringkali mencuci menggunakan spons yang terbuat dari plastik untuk
membersihkan noda makanan pada berbagai peralatan rumah tangga seperti piring,
gelas, sendok, panci dan sebagainya. Rentang waktu penggunaan spons tersebut
tidak bertahan terlalu lama, berkisar antara 3-5 bulan. Setelah digunakan,
spons tersebut akan dibuang tanpa pengelolaan lebih lanjut. Jika dibiarkan
menumpuk, tentu spons itu akan menjadi sampah yang dapat mencemari lingkungan.
Kalaupun dibakar, sampah plastik akan menimbulkan polusi udara.
Sampah
Rumah Tangga
Secara fisika, sampah
terdiri atas beberapa jenis, sampah basah(garbage)
yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan sampah kering(rubbish) yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sedangkan
secara kimia, sampah terdiri atas sampah organik yang terdiri atas senyawa
organik dan sampah anorganik yang tidak dapat didegredasi oleh mikroorganisme,
jika bisa pun akan membutuhkan waktu yang sangat lama, Slamet (1994).
Sisa
spons pencuci piring berbahan plastik adalah salah satu contoh sapah rumah
tangga. Karena berbahan plastik, sampah ini termasuk dalam sampah kering dan
sampah anorganik. Sampah-sampah ini tentu sangat berbahaya bagi lingkungan
karena tidak dapat diuraikan(didegredasi) oleh mikroorganisme dalam waktu yang
sangat lama, mencapai ratusan tahun.
Polusi
tanah
Apakah yang
dimaksud dengan tanah? Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000
tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah
salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari
bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi,
dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi
apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Salah
satunya dikarenakan sampah plastik yang berasal dari spons pencuci piring
berbahan plastik. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan
tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang
melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Polusi tanah adalah
keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah
alami (Wikipedia, 2010). Sampah anorganik yang tidak ter-biodegradasi, yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang. Akibatnya, tanah tidak dapat dimanfaatkan (BPLHDJABAR, 2010)
Alternatif
Pencuci Piring yang Ramah Lingkungan
Sampah plastik
dari spons pencuci piring berbahan plastik akan menimbulkan polusi tanah yang
jika dibiarkan akan merusak lingkungan dan berdampak buruk terhadap kondisi
bumi di masa depan. Cara mengurangi sampah plastik ini dimulai dari hal-hal
kecil. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan alat-alat berbahan plastik
untuk peralatan makan.
Gambas kering adalah
alternatif yang dapat digunakan untuk mencuci piring selain spons pencuci
piring berbahan plastik. Penggunaan gambas kering tidak kalah bersih dengan
spons berbahan plastik, bahan baku berupa gambas juga mudah didapat karena
gambas seringkali dijadikan sebagai sayuran pelengkap yang lezat. Selain itu,
proses produksi pembuatan gambas kering ini sangat mudah dan jika sudah selesai
dipakai tidak menimbulkan polusi tanah dan terurai oleh mikroorganisme dengan
mudah karena gambas kering ini termasuk sampah basah dan sampah organik. Jika
gambas kering terus digunakan sebagai pencuci piring, maka sampah dari hasil
penggunaanya akan membantu kelestarian lingkungan.
Klasifikasi
Gambas
Gambas atau oyong
(Luffa acutangula, suku labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah komoditi
sayuran minor. Penanamannya biasanya dilakukan di pekarangan atau bagian ladang
yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Gambas dipanen buahnya ketika masih
muda dan diolah sebagai sayur. Gambas masih sekerabat dengan belustru (Luffa
aegyptica) (Wikipedia,2010)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Luffa
Spesies : Luffa
acutangula
Proses
Pembuatan Gambas Kering
Proses pembuatan
gambas kering sangatlah mudah. Berikut adalah cara-cara membuat gambas kering
untuk mencuci piring:
1. Gambas
dibiarkan kering di pohon hingga tersisa serat-seratnya selama ±3 bulan
2. Potong
gambas kering ke dalam ukuran yang pas untuk digunakan sebagai pencuci piring
Proses pembuatan gambas
kering sangatlah mudah karena hanya terdiri atas dua langkah praktis. Satu buah
gambas dapat menghasilkan ±5 gambas kering yang dapat digunakan untuk mencuci
berbagai peralatan rumah tangga.
Penggunaan
Gambas Kering
Gambas kering
dapat digunakan kapan saja tiap kali ingin membersihkan peralatan rumah tangga
yang kotor oleh makanan dan minuman serta semua orang. Baik ibu-ibu rumah
tangga, anak-anak, mahasiswa dan semua orang. Jika satu per satu orang beralih
dari menggunakan spons plastik ke gambas kering ini, maka dampaknya terhadap
pengurangan sampah plastik akan sangat besar untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
Pengenalan
Gambas Kering ke Masyarakat
Pengenalan
gambas kering ke masyarakat dapat dilakukan dengan sosialisasi gambas kering ke
tiap-tiap dusun oleh karang taruna maupun PKK. Sosialisasi berisi dampak
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik serta proses
pembuatan dan manfaat gambas kering sebagai alternatif pencuci peralatan rumah
tangga yang ramah lingkungan.
KESIMPULAN
Dari
hasil pengumpulan dan pengamatan data diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Salah
satu cara untuk mengurangi sampah plastik yang berupa spons pencuci peralatan
rumah tangga berbahan plastik adalah mengganti spons plastik dengan gambas
kering.
2. Pengenalan
gambas kering untuk mencuci peralatan rumah tangga dilakukan dengan sosialisasi
gambas kering ke tingkat dusun oleh karang taruna atau PKK.
3. Penggunaan
gambas kering sangat bermanfaat untuk membersihkan sisa-sisa makanan dan
minuman pada peralatan rumah tangga. Sisa/sampah penggunaan gambas kering
sangat ramah lingkungan karena termasuk dalam sampah basah dan organik sehingga
tidak menimbulkan polusi tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
E.Coling. 1986. Istilah Lingkungan untuk Manajemen.
Slamet, J.S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Jogjakarta: Gadjah
Mada University Press.
Arikunto, Suharsimi. 1998.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta:
Rineka
Cipta.
Huberman, Michael dan Milles,
Matthew. 1994. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: UI-Press.
Oktober 2010
BPLHDJABAR. 2009. Pencemaran
Tanah. http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
1. a. Nama Lengkap :
Windi Zein Maulina
b. Tempat
dan Tanggal Lahir :
Surabaya, 3 Desember 1992
c. Karya
Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
d. Penghargaan
Ilmiah yang Pernah : -
Diraih
2. a. Nama Lengkap :
Dody Prasetyo
b. Tempat
dan Tanggal Lahir :
Surabaya, 7 Januari 1992
c. Karya
Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
d. Penghargaan
Ilmiah yang Pernah : -
Diraih
3. a. Nama Lengkap :
Pramudya Himawan
b. Tempat
dan Tanggal Lahir :
Jombang, 10 Juli 1992
c. Karya
Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
d. Penghargaan
Ilmiah yang Pernah : -
Diraih
4. a. Nama Lengkap :
Hazindy Damaisty
b. Tempat
dan Tanggal Lahir :
Gresik, 24 September 1992
c. Karya
Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
d. Penghargaan
Ilmiah yang Pernah : -
Diraih
5. a. Nama Lengkap :
Reza Hendra P.
b. Tempat
dan Tanggal Lahir :
Surabaya, 4 Juni 1992
c. Karya
Ilmiah yang Pernah Dibuat :
-
d. Penghargaan
Ilmiah yang Pernah : -
Diraih
LAMPIRAN
GAMBAR
Spons
Pencuci Piring Berbahan Plastik
Penumpukan
Sampah Plastik
Gambas
(Luffa acutangula)
Gambas
Kering di Pohon
Potongan
Gambas Untuk Mencuci Peralatan Dapur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar