iklan

Minggu, 18 November 2012

Resensi Buku


Resensi Buku

Judul buku           :  MIKROEKONOMI
Penulis                 : ROBERT S. PINDYCK , DANIEL L. RUBINFELD
Penerbit               : PT. INDEKS
Tahun Terbit       : 2003
Tebal buku          : 326 HALAMAN


Mikroekonomi berurusan dengan keputusan yang dibuat oleh unit-unit ekonomi  yang kecil – konsumen, pekerja, penanam modal, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Juga berurusan dengan interaksi konsumen dan perusahaan untuk membentuk pasar dan industri
Mikroekonomi sangat menggantungkan diri pada pemakaian teori, yang ( melalui penyederhanaan ) dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana unit-unit ekonomi berperilaku dan meramalkan perilaku di kemudian hari. Model-model tersebut adalah representasi matematis dan teori yang dapat membantudalam prosen penjelasan dan ramalan ini.
Mikroekonomi menangani pertanyaan – pertanyaan positif yang harus dilakukan dengan penjelasan dan prediksi dari suatu fenomena, tetapi mikroekonomi juga penting untuk analisis normatif, yang mana kita mempertimbangkan pilihan – pilihan mana yang terbaik- bagi perusahaan atau untuk masyarakat secara keseluruhan.  Analisis normatif harus sering dikombinasikan dengan “value judgment” individual karena mungkin melibatkan kesamarataan dan keadilan dan juga efisiensi ekonomi.
Istilah pasar mengacu pada sekelompok pembeli dan penjual yang saling berinteraksi dan menuju kemungkinan terjadinya penjualan dan pembelian,sebagai hasil interaksi tersebut. Mikroekonomi mencakup studi tentang pasar bersaing sempurna yang mana tak satupun pembeli atau penjual mempunyai dampak terhadap harga dan pasar yang tidak bersaing merupakan tempat dimana setiap individu dapat mempengaruhi harga
Harga pasar ditetapkan oleh interaksi pembeli dan penjual. Dalam pasar bersaing sempurna biasanya satu harga saja yang berlaku. Dalam pasar bersaing tidak sempurna penjual yang berbeda-beda dapat menetapkan harga yang berbeda pula. Maka harga pasar adalah harga rata-rata
Apabila membahas pasar, kita harus jelas tentang luasnya pasar dalam pengertian batas-batas geografisnya dan kisaran produk yang mungkin dicakupnya. Beberapa pasar ( misalnya perumahan ) sangat terlokalisir ,sedangkan yang lain ( misalnya emas ) luas sekali.
Untuk mengurangi pengaruh inflasi, kita mengukur harga dolar yang riil ( atau konstan ) daripada harga dolar yang nominal ( atau kini ) harga riil menggunakan indeks harga agregat, seperti CTI, untuk mengadakan koreksi karena inflasi

Analisa penawaran permintaan merupakan alat dasar mikroekonomi. Dalam pasar bersaing, kurva penawaran dan permintaan memperlihatkan kepada kita berapa banyak yang akan di produksi oleh perusahaan dan berapa banyak permintaan konsumen sebagai fungsi dari harga
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dari penawaran dan permintaan dalam menuju keseimbangan ( karena harga bergerak ke tingkat equilibrium pasar ),  sehingga tidak ada kelebihan permintaan dan juga tidak ada kelebihan penawaran.
Elastisitas menggambarkan reaksi penawaran dan permintaan terhadap perubahan harga, pendapatan, atau variabel lainnya. Misalnya, elastisitas harga permintaan mengukur presentase perubahan jumlah permintaan akibat kenaikan harga satu persen.
Elastisitas terikat pada kerangka waktu dan untuk kebanyakan barang adalah penting untuk membedakan antara elastisitas jangka pendek dan jangka panjang.
Jika kita dapat memperkirakan paling sedikit secara kasar, kurva penawaran dan permintaan untuk pasar tertentu, kita dapat mengitung harga equilibrium pasar dengan menyelesaikan persamaan-persamaan untuk jumlah penawaran dan jumlah permintaan. Juga jika kita mengetahui bagaimana penawaran dan permintaan bergantung pada variabel ekonomi lain, seperti pendapatan atau harga barang lain, kita dapat menghitung bagaimana harga dan jumlah equilibrium pasar akan berubah selagi variabel-variabel lainnya berubah. Inilah suatu cara untuk menjelaskan atau memprediksi perilaku pasar.
Analisis numerik yang sederhana seringkali dapat dilakukan dengan mancocokkan kurva linier penawaran dan permintaan pada data mengenai harga dan jumlah serta pada perkiraan elastisitas. Untuk banyak pasar tersedia data dan perkiraan tersebut, dan perhitungan yang sederhana pada “back off envelope” dapat membantu kita mengerti karakteristik dan perilaku pasar


Teori pilihan konsumen dibangun atas konsumsi bahwa orang-orang berprilaku secara rasional dalam usaha untuk memaksimalkan kepuasan yang dapat diperolehnya dengan membeli kombinasi tertentu dari barang dan jasa.
Pilihan konsumen mempunyai dua bagian yang saling berhubungan : studi tentang preferensi konsumen dan analisis dari garis anggaran yang membatasi pilihan seseorang
Konsumen membuat pilihan dan membandingkan keranjang pasar atau kumpulan komoditi. Diasumsikan bahwa prefensinya adalah lengkap ( mereka dapat membandingkan semua kemungkinan keranjang pasar ) dan transitif ( jika mereka lebih suka keranjang pasar A daripada B, dan B daripada C, maka mereka lebih suka A daripada C ). Sebagai tambahan, kita telah mengansumsikan bahwa lebih banyak barang selalu disukai daripada kurang.
Kurva indifference yang menggambarkan semua kombinasi barang dan jasa yang memberikan kapuasan yang sama, kemiringannya menurun dan tidak dapat saling memotong
Preferensi konsumen dapat digambarkan secara lengkap oleh serangkaian kurva indifference atau peta indifference. Peta indifference ini menggambarkan pemeringkatan ordinal dari semua kemungkinan pilihan yang dapat dibuat konsumen.
Tingkat subtitusi marginal F untuk C adalah jumlah maksimum C yang bersedia dilepaskan seseorang untuk memperoleh satu tambahan unit F. Tingkat subtitusi marjinal berkurang ketika kita bergerak kebawah melalui kurva indifference . dengan adanya tingkat subtitusi marginal yang berkurang, maka prefensi berbentuk cembung.
Garis anggaran menggambarkan semua kombinasi barang dimana konsumen membelanjakan seluruh pendapatan mereka. Garis anggaran bergeser keluar sebagai reaksi terhadap peningkatan pendapatan konsumen, tetapi garis itu berputar dan melingkar pada satu titik tetap ( pada sumbu vertikal ) apabila harga suatu barang ( pada sumbu horizontal ) berubah tetapi pendapatan dan harga barang yang lain tidak.
Konsumen memaksimalkan kepuasan yang dibatasi oleh kendala anggaran . apabila seseorang konsumen memaksimalkan kepuasan dengan mengkonsumsi beberapa dari kedua barang tersebut, tingkat subtitusi marginal sama dengan perbandingan harga kedua barang yang sedang dibeli.
Pemaksimalan ini kadang-kadang dicapai pada pemecahan sudut yang mana suatu barang tidak dikonsumsi. Dalam hal itu tingkat subtitusi marginal tidak perlu sama dengan rasio harga.
Tori tentang preferensi terungkap menunjukkan bagaimana pilihan-pilihan yang dibuat seseorang apabila harga dan pendapatan yang bervariasi dapat dipakai untuk menetapkan preferensi mereka . apabila seseorang memilih keranjang A sedangkan yang mampu membeli B, kita tahu bahwa A lebih disukai dari B.
Teori konsumen dapat digambarkan dengan memakai pendekatan kurva indifferece yang menggunakan ciri-ciri ordinal dari utilitas ( yaitu, yang memberi peluang untuk pemeringkatan alternatif ), atau pendekatan fungsi utilitas. Fungsi utilitas diperoleh dengan memasang angka pada setiap kerajnajng pasar; jika keranjang pasar A lebih disukai daripada keranjang pasar B, A menghasilkan lebih banyak utilitas daripada B
Apabila pilihan yang beresiko dianalisis atau apabila harus dibuat perbandingan antara para individu, sifat kardinal dari fungsi utilitas menjadi penting. Biasanya fungsi utilitas akan menunjukkan berkurangnya utilitas marginal. Dengan semakin banyak suatu barang dikonsumsi, semakin sedikit peningkatan utilitas yang diperoleh konsumen.
Apabila pendekatan fungsi utilitas digunakan dan dua barang dikonsumsi, pemaksimalan utilitas terjadi apabila resiko dari utilitas marginal dari dua barang ( yang merupakan tingkat subtitusi marginal ) sama dengan perbandingan harga.
Indeks biaya hidup ideal mengukur biaya untuk membeli kumpulan barang pada harga sekarang yang membangkitkan tingkat utilitas yang sama seperti telah dinikmati dari kumpulan barang yang telah dikonsumsi pada harga tahun dasar. Namun indeks harga laspeyres, menggambarkan biaya untuk membeli kumpulan barang yang dipilih pada tahun dasar dengan harga sekarang ini relatif terhadap biaya untuk membeli kumpulan yang sama pada harga tahun dasar. CPI, seperti halnya semua indeks harga laspeyres, melebih-lebihkan indeks biaya hidup ideal. Sebaliknya , indeks paasche mengukur biaya pada tahun ini dengan  membeli sekumpulan barang yang dipilih pada tahun sekarang dibagi dengan biaya pembelian kumpulan yang sama dengan harga pada tahun dasar. Jadi, bentuk ini membuat indeks biaya hidup ideal menjadi lebih ideal


Kurva permintaan perorangan konsumen untuk suatu komoditi dapat diperoleh dari informasi mengenai selera mereka untuk semua barang dari kendala anggaran mereka.
Kurva engel, yang menggambarkan hubungan jumlah suatu barang yang dikonsumsi dan pendapatan, berguna untuk membahas bagaimana pengeluaran konsumen bervariasi dengan pendapatan.
Dua barang dapat merupakan subtitusi jika peningkatan harga suatu barang mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan dari barang lain. Sebaliknya, dua barang adalah komplemen bila kenaikan harga suatu barang mengakibatkan pengurangan jumlah permintaan barang lain.
Efek perubahan harga ata jumlah permintaan suatu barang, dapat dipecah menjadi dua bagian – efek sutitusi, dengan kepuasan tetap konstan tetapi harga berubah, dan efek pendapatan, dengan harga tetap tetepi kepuasan berubah. Karena efek pendapatan dapat positif atau negatif, perubahan harga dapat mempunyai efek kecil atau besar atas jumlah permintaan. Pada suatu kasus yang tidak biasa yaitu barang giffen, jumlah permintaan mungkin bergerak searah dengan perubahan harga, mengakibatkan kemiringan kurva permintaan menaik
Kurva permintaan pasar adalahpenjumlahan dari kurva permintaan perorangan semua konsumen dalam pasar untukbarang yang bersangkutan. Kurva permintaan pasar dapat dipakai untuk menghitung sejauh mana orang – orang menilai konsumsi dari barang dan jasa tertentu.
Permintaan tidak elastis terhadap harga apabila peningkatan harga 1 persen mengakibatkan penurunan kurang dari 1 persen dalam jumlah permintaan, sehingga pengeluaran konsumen meningkat. Permintaan elastis terhadap harga apabila peningkatan harga 1 persen mengakibatkan penurunan lebih dari 1 persen dalam jumlah permintaan, sehingga pengeluaran konsumen menurun. Permintaan elastis satuan apabila peningkatan 1 persen dalam harga mengakibatkan penurunan 1 persen dalam jumlah permintaan.
Konsep surplus konsumen dapat berguna dalam menentukan keuntungan yang diterima orang dari mengkonsumsi suatu produk. Surplus konsumen adalah perbedaan antara apa yang bersedia dibayar suatu konsumen untuk suatu barang dan apa yang sebenarnya dibayarkan ketika membeli barang tersebut.
Terdapat eksternalitas jaringan apabila permintaan seseorang dipengaruhi langsung oleh keputusan pembelian konsumen lain. Suatu contoh dari eksternalitas jaringan positif, efek ikut – ikutan, terjadi apabila jumlah permintaan seorang konsumen secara khas meningkat karena ia menganggap membeli produk yang dibeli orang lain merupakan suatu gaya. Sebaliknya, eksternalitas jaringan negatif, efek snob, terjadi apabila jumlah permintaan seorang konsumen meningkat jika lebih sedikit orang yang memiliki barang itu.
Beberapa metode dapat dipakai untuk memperoleh informasi tentang permintaan konsumen. Ini mencakup wawancara, pendekatan eksperimen, dan pendekatan statistik yang tidak langsung. Pendekatan statistik sangat bermanfaat untuk diterapkan, tetapi penting untuk menetapkan variabel yang tepat yang mempengaruhi permintaan sebelum pekerjaan statistik itu selesai

Konsumen dan menejer sering membuat keputusan dalam situasi ketidakpastian akan masa depan. Ketidakpastian ini dinyatakan dengan istilah resiko, yaitu setiap hasil yang mungkin dan probabilitas terjadinya diketahui.
Konsumen dan investor khawatir dengan ekspektasi nilai dan variabilitas dari ketidakpastian hasil. Ekspektasi nilai diukur dari kecenderungan utama dari nilai hasil yang beresiko. Variabilitas sering diukur dengan simpangan baku dari hasil, yang merupakan akar pangkat dua dari rata-rata kuadrat penyimpangan tiap kemungkinan hasil dari ekspetasi nilai.
Dengan menghadapi ketidakpastian pilihan, konsumen memaksimalkan ekspetasi utilitasnya, rata-rata utilitas dari setiap hasil, dengan menyatakan probabilitas sebagai bobot.
Seseorang yang lebih suka dengan pengembalian yang sudah pasti dalam jumlah tertentu daripada beresiko dengan jumlah ekspetasi pengembalian yang sama disebut orang yang enggan terhadap resiko ( risk averse ). Jumlah maksimum uang yang tersedia yang dibayarkan oleh seseorang yang enggan terhadap resiko untuk menghindari resiko disebut premi resiko ( risk premium ). Seseorangyang tidak peduli antara investasi yang beresiko dan penerimaan pasti dari ekspetasi return dari investasi tersebut disebut netral terhadap resiko ( risk neutral ). Seseorang konsumen yang menyukai resiko akan lebih suka investasi yang beseriko dengan ekspetasi return daripada menerima ekspetasi jumlah yang sudah pasti
Resiko dapat dikurangi dengan (a) diversivikasi, (b) membeli asuransi, dan (c) memperoleh informasi tambahan.
The law of large numbers memungkinkan perusahaan asuransi memberikan asuransi yang cukup memadai dengan premi yang dibayarkan sama dengan nilai yang diharapkan dari kerugian yang diasuransikan. Kita menyebutnya penaksiran yang wajar ( akturially fair )
Teori konsumen dapat diterapkan untuk keputusan melakukan investasi pada aset yang beresiko. Garis anggaran mencerminkan harga resiko dan kurva indifferensi konsumen mencerminkan sikap mereka terhadap resiko .



Suatu fungsi produksi ( production function ) menggambarkan keluaran maksimum yang dapat  di produksi oleh satu perusahaan untuk setiap kombinasi masukan tertentu .
Isoquant adalah kurva yang memperlihatkan semua kombinasi masukan yang menghasilkan suatu tingkat keluaran tertentu. Fungsi produksi perusahaan dapat dinyatakan oleh serangkaian isoquant dengan berbagai tingkat keluaran.
Dalam jangka pendek, satu atau lebih masukan pada proses produksi adalah tetap, sedangkan dalam jangka panjang semua masukan merupakan variabel potensial.
Produksi dengan satu masukan variabel, tenaga kerja, akan bermanfaat bila digambarkan sebagai produk rata-rata dari tenaga kerja ( yang mengukur keluaran per unit masukan tenaga kerja ) dan produk marginal tenaga kerja ( yang mengukur tambahan keluaran karena pekerja dinaikkan sampai satu unit ).
Menurut the law of diminishing marginal return, apabila satu atau lebih masukan adalah tetap, maka masukan yang variabel ( biasanya tenaga kerja ) mungkin sekali mempunyai produk marginal yang akhirnya berkurang karena tingkat masukan meningkat.
Isoquant kemiringannya selalu menurun karena produk marginal positif. Bentuk dari setiap isoquant dapat digambarkan oleh MRTS pada setiap titik di isoquant. MRTS tenaga kerja terhadap modal ( marginal rate of technical subtitution of labor for capital- MRTS ) adalah jumlah dimana masukan modal dapat dikurangi apabila digunakan tambahan satu unit tenaga kerja, sehingga keluaran tetap konstan.
Standart hidup yang dapat dicapai sebuah negara untuk warganya terkait erat dengan tingkat produktifitas tenaga kerja. Penurunan yang terjadi belakangan ini padatingkat pertumbuhan produktifitas di negara yang sudah berkembang disebabkan kurangnya pertumbuhan investasi modal.
Kemungkinan subtitusi diantara masukan – masukan dalam proses produksi dari fungsi produksi yang mana masukan itu merupakan subtitusi sempurna dengan suatu fungsi produksi dengan perbandingan masukan yang digunakan adalah tetap ( fungsi produksi berproporsi tetap ) .
Dalam analisis jangka panjang, kita cenderung memfokuskan pada pilihan perusahaan akan skala atau ukuran operasinya. Constan return scale artinya melipatgandakan semua masukan yang berarti juga melipatgandakan keluaran. Increasing return to scale terjadi apabila keluaran lebih dua kali lipat bila masukan dilipatgandakan, sedangkan  decreasing return to scale berlaku apabila keluaran kurang dari dua kali lipat.

Manajer, investor, dan ahli ekonomi harus ikut memperhitungkan biaya kesempatan sehubungan dengan pemakaian perusahaan – yakni biaya dari kesempatan yang lepas apabila perusahaan selanjutnya menggunakan sumberdaya nya pada alternatif yang terbaik.
Biaya hangus adalah pengeluaran yang telah dipakai tidak dapat diperoleh kembali. Setelah biaya ini terjadi, biaya ini harus diabaikan ketika melakukan keputusan ekonomi dimasa mendatang
Dalam jangka pendek, satu atau lebih masukan perusahaan adalah tetap. Biaya total dibagi dengan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya marginal perusahaan adalah tambahan biaya variabel dari tiap unit keluaran tambahan. Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah unit keluaran.
Apabila tidak semua masukan adalah variabel tunggal, seperti halnya dalam jangka pendek, adanya skala pengembalian menurun menentukan bentuk kurva biaya. Khususnya ada hubungan terbalik antara produk marginal dari masukan variabel dan biaya marginal produksi. Kurva biaya variabel rata-rata dan kurva biaya total rata-rata berbentuk U. Kurva biaya marginal jangka pendek meningkat melampaui titik tertentu dan memotong kedua kurva biaya rata-rata dari bawah pada titik minimumnya.
Dalam jangka panjang, semua masukan pada proses produksi adalah variabel. Akibatnya pemilihan masukan tergantung kepada biaya relatif dari faktor-faktor produksi dan sejauh mana perusahaan dapat mensubtitusi masukan dalam proses produksi. Pemilihan masukam yang meminimalkan biaya dilakukan dengan mencari titik singgung antara isoquant tingkat keluaran yang diinginkan dengan garis iso-biaya.
Jalur perluasan ( expansion path ) perusahaan menggambarkan bagaimana pilihan masukan yang meminimalkan biaya bervariasi sementara skala atau keluaran operasinya meningkat. Akibatnya, jalur perluasan memberikan informasi yang berguna untuk keputusan perencanaan jangka panjang.
Kurva biaya rata-rata jangka panjang adalah selubung dari kurva biaya rata-rata jangka pendek perusahaan, dan mencerminkan ada atau tidaknya skala pengembalian. Apabila ada skala pengembalian tetap dan ada banyak kemungkinan ukuran pabrik, kurva biaya jangka panjang adalah horisontal dan selubungnya terdiri atas titik minimum biaya rata-rata jangka pendek. Namun bila pada mulanya ada skala pengembalian yang meningkat dan kemudian skala pengembalian yang menurun, kurva rata-rata jangka panjang berbentuk U dan selubungnya tidak mencakup semua titik minimum biaya rata-rata jangka pendek.
Perusahaan menikmati skala ekonomis apabila dapat menggandakan keluarannya dengan biaya kurang dari dua kali lipat. Sehubungan dengan ini skala ekonomis terjadi bila penggandaan keluaran membutuhkan biaya lebih dari dua kali lipat. Skala ekonomis dan tidak ekonomis juga berlaku apabila proporsi masukan bervariasi ; skala pengembalian hanya berlaku apabila proporsi masukan tetap.
Bila suatu perusahaan memproduksi dua atau lebih keluaran, penting untuk diperhatikan apakah dalam produksi terdapat cakupan ekonomis. Cakupan ekonomis terjadi apabila perusahaan dapat memproduksi setiap kombinasi dari dua keluaran lebih murah daripada yang dapat dilakukan oleh dua perusahaan yang masing-masing memproduksi satu produk. Tingkat cakupan ekonomis diukur dari prosentase pengurangan biaya apabila satu perusahaan menghasilkan dua produk dibandingkan dengan biaya untuk  memproduksinya secara individual.
Biaya produksi rata-rata suatu perusahaan dapat menurun sepanjang waktu jika perusahaan “ belajar “ bagaimana memproduksi secara lebih efektif. Kurva belajar menggambarkan berapa banyak penurunan masukan yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu keluaran tertentu selagi keluaran kumulatif dari perusahaan itu meningkat.
Biaya fungsi menghubungkan biaya produksi terhadap tingkat keluaran perusahaan. Fungsi tersebut dapat diukir dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan memakai data perusahaan dalam industri tersebut pada waktu tertentu atau data industri di masa lalu. Sejumlah hubungan fungsional seperti linier, kuadrat, dan pangkat tiga dapat dipakai untuk menyatakan fungsi biaya.



Para manajer perusahaan dapat beroprasi sesuai dengan serangkaian tujuan yang kompleks dan dengan berbagai kendala. Namun kita dapat berasumsi bahwa perusahaan berperilaku seakan-akan mereka memaksimalkan laba jangka panjangnya.
Banyak pasar mendekati persaingan sempurna dalam arti bahwa satu atau lebih perusahaan bertindak seakan-akan mereka menghadapi kurva permintaan yang hampir horisontal. Pada umumnya jumlah perusahaan dalam suatu industri tidak selalu menjadi indikator yang baik tentang sejauh mana industri tersebut bersaing
Karna perusahaan dalam pasar bersaing hanya memiliki pangsa pasar yang kecil ( small share ) dari keluaran total industri, perusahaan membuat pilihan keluarannya dengan asumsi bahwa keputusan produksinya tidak berpengaruh terhadap harga produk tersebut. Dalam hal ini kurvapermintaan dan kurva penerimaan marginalnya identik.
Dalam jangka pendek, perusahaan yang bersaing memaksimalkan laba dengan memilih tingkat keluaran pada harga sama dengan biaya marginalnya ( jangka pendek ), selama harganya lebih besar ayau sama dengan biaya produksi variabel rata-rata minimum prusahaan tersebut
Kurva penawaran pasar jangka pendek adalah jumlah horisontal dari kurva penawaran tiap perusahaan dalam industri tersebut. Kurva penawaran ini dapat ditandai dari elastisitas penawarannya yakni persentase perubahan jumlah penawaran karena presentase perubahan harga.
Surplus produsen bagi perusahaan adalah selisih antara penerimaan suatu perusahaan dan biaya minimum yang diperlukan untuk memproduksi keluaran yang memaksimalkan laba. Dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, surplus produsen adalah daerah dibawah garis harga horisontal dan diatas biaya produksi marginal dari suatu perusahaan
Rente ekonomis adalah pembayaran  untuk suatu faktor produksi yang langka dikurangi dengan jumlah minimum yang diperlukan untuk menyewa faktor tersebut. Dalam jangka panjang dalam pasar bersaing, surplus produsen adalah sama dengan rente ekonomis yang dihasilkan oleh semua faktor produksi yang langka.
Dalam jangka panjang, perusahaan bersaing yang memaksimalkan laba akan memilih tingkat keluaran pada hrga yang sama dengan biaya marginal jangka panjang.
Equilibrim bersaing jangka panjang akan terjadi bila (a) perusahaan memaksimalkan laba ; (b) semua perusahaan menerima laba ekonomis nol, sehingga tidak ada insentif untuk memasuki dan meninggalkan industri tersebut ; dan (c) jumlah permintaan produk sama dengan jumlah penawaran.
Kurva penawaran jangka panjang bagi suatu perusahaan adalah horisontal bila industrinya adalah industri biaya konstan, dengan permintaan yang meningkat untuk masukan produksi ( berkaitan dengan kenaikan permintaan untuk produk ) tidak berpengaruh terhadap harga masukan. Namun kurva penawaran jangka panjang perusahaan kemiringannya menaik dalam industri biaya meningkat, dengan peningkatan permintaan terhadap masukan menyebabkan naiknya harga pasar dari beberapa atau semua masukan produksi.



Model penawaran dan permintaan yang sederhanadapat digunakanuntuk menganalisis aneka ragam kebijakan pemerintah . kebijakan khusus yang telah kita teliti meliputi kendali harga, harga minimum, program dukungan harga, kuota produksi atau program insentif untuk membatasi keluaran, tarif dan kuota import, serta pajak dan subsidi.
Dalam setiap kasus, surplus konsumen dan produsen digunakan untuk menilai keuntungan dan kerugian konsumen dan produsen. Dengan penerapan metodologi pada kendali harga gas alam, regulasi perusahaan penerbangan, dukungan harga untuk gandum, dan kuota gula, kita temukan bahwa keuntungan dan kerugian ini lumayan besar.
Bila pemerintah mengenakan pajak atau subsidi, harga biasanya tidak naik atau jatuh sebesar jumlah pajak atau susidi tersebut. Biasanya akibat pajak dan subsidi dibagi antara produsen dan konsumen. Bagian yang harus dibayar atau diterima tiap kelompok bergantung pada elastisitas relatif penawaran dan permintaan.
Campur tangan pemerintah pada umumnya mengakibatkan suatu kerugian bobot mati ; bahkan bila kesejahteraan konsumen dan produsen sama besarnya, akan terjadi kerugian bersih dari kebijakan pemerintah yang memindahkan kesejahteraan dari satu kelompok ke kelompok lainnya . dalam beberpa kasus kerugian bobot mati ini kecil, tetapi dalam kasus-kasus lainnya sebagai contoh, dukungan harga dan kuota import adalah besar. Kerugian bobot mati ini adalah suatu bentuk dari inefisiensi ekonomi yang harus diperhitungkan dalam merancang dan menetapkan kebijakan
Campur tangan pemerintah dalam pasar kompetitif tidak selalu merupakan hal yang buruk. Pemerintah dan masyarakat yng diwakilinya mempunyai sasaran lain di samping efisiensi ekonomi. Dalam keadaan tertentu campur tangan pemerintah dapat memperbaiki efisiensi ekonomi.  Contohnya adalah externalitas dan kasus kegagalan pasar






komentar terhadap buku

Menurut saya setelah meresensi buku ini, buku ini sangat bagus . Tidak salah jika dosen mata kuliah teori ekonomi mikro menjadikan buku ini sebagai pedoman mahasiswa dalam melakukan pembelajaran . buku ini sangat mendukung kegiatan belajar mengajar di kampus . Isinya yang memang lengkap memudahkan mahasiswa dalam mempelajarinya. Banyak kelebihan buku ini yaitu di dalamnya juga terdapat teori dan rumus-rumus ekonomi sekaligus kurva yang lengkap untuk mahasiswa ekonomi . Juga terdapat soal latihan di akhir tiap bab yang memungkinkan dosen memberi tugas untuk mahasiswa dari buku ini . Kita juga bisa memperoleh banyak manfaat dari buku ini . Saya yakin buku ini berguna bagi semua pihak, sebab buku ini memiliki makna bagi langkah pembelajaran . dan buku ini tentu bagus sekali untuk dibaca, dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan pembelajaran dalam membangun dasar-dasar pengetahuan ekonomi mahasiswa dalam semester awal seperti saya . bahasa yang digunakan dalam buku ini juga sangat mudah dimengerti sehingga kami pembaca tidak mempunyai kesulitan dalam memahami buku ini. Saya belum bisa menemukan kekurangan di dalam buku ini


 oleh HAZINDI DAMAISTY


Tidak ada komentar:

Posting Komentar