Resensi Buku
Judul buku
: MIKROEKONOMI
Penulis : ROBERT S. PINDYCK , DANIEL
L. RUBINFELD
Penerbit : PT. INDEKS
Tahun Terbit : 2003
Tebal buku
: 326 HALAMAN
Mikroekonomi
berurusan dengan keputusan yang dibuat oleh unit-unit ekonomi yang kecil – konsumen, pekerja, penanam
modal, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Juga berurusan dengan
interaksi konsumen dan perusahaan untuk membentuk pasar dan industri
Mikroekonomi
sangat menggantungkan diri pada pemakaian teori, yang ( melalui penyederhanaan )
dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana unit-unit ekonomi berperilaku dan
meramalkan perilaku di kemudian hari. Model-model tersebut adalah representasi
matematis dan teori yang dapat membantudalam prosen penjelasan dan ramalan ini.
Mikroekonomi
menangani pertanyaan – pertanyaan positif yang harus dilakukan dengan
penjelasan dan prediksi dari suatu fenomena, tetapi mikroekonomi juga penting
untuk analisis normatif, yang mana kita mempertimbangkan pilihan – pilihan mana
yang terbaik- bagi perusahaan atau untuk masyarakat secara keseluruhan. Analisis normatif harus sering dikombinasikan
dengan “value judgment” individual karena mungkin melibatkan kesamarataan dan
keadilan dan juga efisiensi ekonomi.
Istilah
pasar mengacu pada sekelompok pembeli dan penjual yang saling berinteraksi dan
menuju kemungkinan terjadinya penjualan dan pembelian,sebagai hasil interaksi
tersebut. Mikroekonomi mencakup studi tentang pasar bersaing sempurna yang mana
tak satupun pembeli atau penjual mempunyai dampak terhadap harga dan pasar yang
tidak bersaing merupakan tempat dimana setiap individu dapat mempengaruhi harga
Harga
pasar ditetapkan oleh interaksi pembeli dan penjual. Dalam pasar bersaing
sempurna biasanya satu harga saja yang berlaku. Dalam pasar bersaing tidak
sempurna penjual yang berbeda-beda dapat menetapkan harga yang berbeda pula.
Maka harga pasar adalah harga rata-rata
Apabila
membahas pasar, kita harus jelas tentang luasnya pasar dalam pengertian
batas-batas geografisnya dan kisaran produk yang mungkin dicakupnya. Beberapa
pasar ( misalnya perumahan ) sangat terlokalisir ,sedangkan yang lain ( misalnya
emas ) luas sekali.
Untuk
mengurangi pengaruh inflasi, kita mengukur harga dolar yang riil ( atau konstan
) daripada harga dolar yang nominal ( atau kini ) harga riil menggunakan indeks
harga agregat, seperti CTI, untuk mengadakan koreksi karena inflasi
Analisa
penawaran permintaan merupakan alat dasar mikroekonomi. Dalam pasar bersaing,
kurva penawaran dan permintaan memperlihatkan kepada kita berapa banyak yang
akan di produksi oleh perusahaan dan berapa banyak permintaan konsumen sebagai
fungsi dari harga
Mekanisme
pasar adalah kecenderungan dari penawaran dan permintaan dalam menuju
keseimbangan ( karena harga bergerak ke tingkat equilibrium pasar ), sehingga tidak ada kelebihan permintaan dan
juga tidak ada kelebihan penawaran.
Elastisitas
menggambarkan reaksi penawaran dan permintaan terhadap perubahan harga,
pendapatan, atau variabel lainnya. Misalnya, elastisitas harga permintaan
mengukur presentase perubahan jumlah permintaan akibat kenaikan harga satu
persen.
Elastisitas
terikat pada kerangka waktu dan untuk kebanyakan barang adalah penting untuk
membedakan antara elastisitas jangka pendek dan jangka panjang.
Jika
kita dapat memperkirakan paling sedikit secara kasar, kurva penawaran dan
permintaan untuk pasar tertentu, kita dapat mengitung harga equilibrium pasar
dengan menyelesaikan persamaan-persamaan untuk jumlah penawaran dan jumlah
permintaan. Juga jika kita mengetahui bagaimana penawaran dan permintaan
bergantung pada variabel ekonomi lain, seperti pendapatan atau harga barang
lain, kita dapat menghitung bagaimana harga dan jumlah equilibrium pasar akan
berubah selagi variabel-variabel lainnya berubah. Inilah suatu cara untuk
menjelaskan atau memprediksi perilaku pasar.
Analisis
numerik yang sederhana seringkali dapat dilakukan dengan mancocokkan kurva
linier penawaran dan permintaan pada data mengenai harga dan jumlah serta pada
perkiraan elastisitas. Untuk banyak pasar tersedia data dan perkiraan tersebut,
dan perhitungan yang sederhana pada “back off envelope” dapat membantu kita
mengerti karakteristik dan perilaku pasar
Teori
pilihan konsumen dibangun atas konsumsi bahwa orang-orang berprilaku secara
rasional dalam usaha untuk memaksimalkan kepuasan yang dapat diperolehnya
dengan membeli kombinasi tertentu dari barang dan jasa.
Pilihan
konsumen mempunyai dua bagian yang saling berhubungan : studi tentang
preferensi konsumen dan analisis dari garis anggaran yang membatasi pilihan
seseorang
Konsumen
membuat pilihan dan membandingkan keranjang pasar atau kumpulan komoditi.
Diasumsikan bahwa prefensinya adalah lengkap ( mereka dapat membandingkan semua
kemungkinan keranjang pasar ) dan transitif ( jika mereka lebih suka keranjang
pasar A daripada B, dan B daripada C, maka mereka lebih suka A daripada C ).
Sebagai tambahan, kita telah mengansumsikan bahwa lebih banyak barang selalu
disukai daripada kurang.
Kurva
indifference yang menggambarkan semua kombinasi barang dan jasa yang memberikan
kapuasan yang sama, kemiringannya menurun dan tidak dapat saling memotong
Preferensi
konsumen dapat digambarkan secara lengkap oleh serangkaian kurva indifference
atau peta indifference. Peta indifference ini menggambarkan pemeringkatan
ordinal dari semua kemungkinan pilihan yang dapat dibuat konsumen.
Tingkat
subtitusi marginal F untuk C adalah jumlah maksimum C yang bersedia dilepaskan
seseorang untuk memperoleh satu tambahan unit F. Tingkat subtitusi marjinal
berkurang ketika kita bergerak kebawah melalui kurva indifference . dengan
adanya tingkat subtitusi marginal yang berkurang, maka prefensi berbentuk
cembung.
Garis
anggaran menggambarkan semua kombinasi barang dimana konsumen membelanjakan
seluruh pendapatan mereka. Garis anggaran bergeser keluar sebagai reaksi
terhadap peningkatan pendapatan konsumen, tetapi garis itu berputar dan
melingkar pada satu titik tetap ( pada sumbu vertikal ) apabila harga suatu
barang ( pada sumbu horizontal ) berubah tetapi pendapatan dan harga barang
yang lain tidak.
Konsumen
memaksimalkan kepuasan yang dibatasi oleh kendala anggaran . apabila seseorang
konsumen memaksimalkan kepuasan dengan mengkonsumsi beberapa dari kedua barang
tersebut, tingkat subtitusi marginal sama dengan perbandingan harga kedua
barang yang sedang dibeli.
Pemaksimalan
ini kadang-kadang dicapai pada pemecahan sudut yang mana suatu barang tidak
dikonsumsi. Dalam hal itu tingkat subtitusi marginal tidak perlu sama dengan
rasio harga.
Tori
tentang preferensi terungkap menunjukkan bagaimana pilihan-pilihan yang dibuat
seseorang apabila harga dan pendapatan yang bervariasi dapat dipakai untuk
menetapkan preferensi mereka . apabila seseorang memilih keranjang A sedangkan
yang mampu membeli B, kita tahu bahwa A lebih disukai dari B.
Teori
konsumen dapat digambarkan dengan memakai pendekatan kurva indifferece yang
menggunakan ciri-ciri ordinal dari utilitas ( yaitu, yang memberi peluang untuk
pemeringkatan alternatif ), atau pendekatan fungsi utilitas. Fungsi utilitas
diperoleh dengan memasang angka pada setiap kerajnajng pasar; jika keranjang
pasar A lebih disukai daripada keranjang pasar B, A menghasilkan lebih banyak
utilitas daripada B
Apabila
pilihan yang beresiko dianalisis atau apabila harus dibuat perbandingan antara
para individu, sifat kardinal dari fungsi utilitas menjadi penting. Biasanya
fungsi utilitas akan menunjukkan berkurangnya utilitas marginal. Dengan semakin
banyak suatu barang dikonsumsi, semakin sedikit peningkatan utilitas yang
diperoleh konsumen.
Apabila
pendekatan fungsi utilitas digunakan dan dua barang dikonsumsi, pemaksimalan
utilitas terjadi apabila resiko dari utilitas marginal dari dua barang ( yang
merupakan tingkat subtitusi marginal ) sama dengan perbandingan harga.
Indeks
biaya hidup ideal mengukur biaya untuk membeli kumpulan barang pada harga
sekarang yang membangkitkan tingkat utilitas yang sama seperti telah dinikmati
dari kumpulan barang yang telah dikonsumsi pada harga tahun dasar. Namun indeks
harga laspeyres, menggambarkan biaya untuk membeli kumpulan barang yang dipilih
pada tahun dasar dengan harga sekarang ini relatif terhadap biaya untuk membeli
kumpulan yang sama pada harga tahun dasar. CPI, seperti halnya semua indeks
harga laspeyres, melebih-lebihkan indeks biaya hidup ideal. Sebaliknya , indeks
paasche mengukur biaya pada tahun ini dengan
membeli sekumpulan barang yang dipilih pada tahun sekarang dibagi dengan
biaya pembelian kumpulan yang sama dengan harga pada tahun dasar. Jadi, bentuk
ini membuat indeks biaya hidup ideal menjadi lebih ideal
Kurva
permintaan perorangan konsumen untuk suatu komoditi dapat diperoleh dari
informasi mengenai selera mereka untuk semua barang dari kendala anggaran
mereka.
Kurva
engel, yang menggambarkan hubungan jumlah suatu barang yang dikonsumsi dan
pendapatan, berguna untuk membahas bagaimana pengeluaran konsumen bervariasi
dengan pendapatan.
Dua
barang dapat merupakan subtitusi jika peningkatan harga suatu barang
mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan dari barang lain. Sebaliknya, dua
barang adalah komplemen bila kenaikan harga suatu barang mengakibatkan
pengurangan jumlah permintaan barang lain.
Efek
perubahan harga ata jumlah permintaan suatu barang, dapat dipecah menjadi dua
bagian – efek sutitusi, dengan kepuasan tetap konstan tetapi harga berubah, dan
efek pendapatan, dengan harga tetap tetepi kepuasan berubah. Karena efek
pendapatan dapat positif atau negatif, perubahan harga dapat mempunyai efek
kecil atau besar atas jumlah permintaan. Pada suatu kasus yang tidak biasa
yaitu barang giffen, jumlah permintaan mungkin bergerak searah dengan perubahan
harga, mengakibatkan kemiringan kurva permintaan menaik
Kurva
permintaan pasar adalahpenjumlahan dari kurva permintaan perorangan semua
konsumen dalam pasar untukbarang yang bersangkutan. Kurva permintaan pasar
dapat dipakai untuk menghitung sejauh mana orang – orang menilai konsumsi dari
barang dan jasa tertentu.
Permintaan
tidak elastis terhadap harga apabila peningkatan harga 1 persen mengakibatkan
penurunan kurang dari 1 persen dalam jumlah permintaan, sehingga pengeluaran
konsumen meningkat. Permintaan elastis terhadap harga apabila peningkatan harga
1 persen mengakibatkan penurunan lebih dari 1 persen dalam jumlah permintaan,
sehingga pengeluaran konsumen menurun. Permintaan elastis satuan apabila
peningkatan 1 persen dalam harga mengakibatkan penurunan 1 persen dalam jumlah
permintaan.
Konsep
surplus konsumen dapat berguna dalam menentukan keuntungan yang diterima orang
dari mengkonsumsi suatu produk. Surplus konsumen adalah perbedaan antara apa
yang bersedia dibayar suatu konsumen untuk suatu barang dan apa yang sebenarnya
dibayarkan ketika membeli barang tersebut.
Terdapat
eksternalitas jaringan apabila permintaan seseorang dipengaruhi langsung oleh
keputusan pembelian konsumen lain. Suatu contoh dari eksternalitas jaringan
positif, efek ikut – ikutan, terjadi apabila jumlah permintaan seorang konsumen
secara khas meningkat karena ia menganggap membeli produk yang dibeli orang
lain merupakan suatu gaya. Sebaliknya, eksternalitas jaringan negatif, efek
snob, terjadi apabila jumlah permintaan seorang konsumen meningkat jika lebih
sedikit orang yang memiliki barang itu.
Beberapa
metode dapat dipakai untuk memperoleh informasi tentang permintaan konsumen.
Ini mencakup wawancara, pendekatan eksperimen, dan pendekatan statistik yang tidak
langsung. Pendekatan statistik sangat bermanfaat untuk diterapkan, tetapi
penting untuk menetapkan variabel yang tepat yang mempengaruhi permintaan
sebelum pekerjaan statistik itu selesai
Konsumen
dan menejer sering membuat keputusan dalam situasi ketidakpastian akan masa
depan. Ketidakpastian ini dinyatakan dengan istilah resiko, yaitu setiap hasil
yang mungkin dan probabilitas terjadinya diketahui.
Konsumen
dan investor khawatir dengan ekspektasi nilai dan variabilitas dari
ketidakpastian hasil. Ekspektasi nilai diukur dari kecenderungan utama dari
nilai hasil yang beresiko. Variabilitas sering diukur dengan simpangan baku
dari hasil, yang merupakan akar pangkat dua dari rata-rata kuadrat penyimpangan
tiap kemungkinan hasil dari ekspetasi nilai.
Dengan
menghadapi ketidakpastian pilihan, konsumen memaksimalkan ekspetasi
utilitasnya, rata-rata utilitas dari setiap hasil, dengan menyatakan
probabilitas sebagai bobot.
Seseorang
yang lebih suka dengan pengembalian yang sudah pasti dalam jumlah tertentu
daripada beresiko dengan jumlah ekspetasi pengembalian yang sama disebut orang
yang enggan terhadap resiko ( risk averse ). Jumlah maksimum uang yang tersedia
yang dibayarkan oleh seseorang yang enggan terhadap resiko untuk menghindari
resiko disebut premi resiko ( risk premium ). Seseorangyang tidak peduli antara
investasi yang beresiko dan penerimaan pasti dari ekspetasi return dari
investasi tersebut disebut netral terhadap resiko ( risk neutral ). Seseorang
konsumen yang menyukai resiko akan lebih suka investasi yang beseriko dengan
ekspetasi return daripada menerima ekspetasi jumlah yang sudah pasti
Resiko
dapat dikurangi dengan (a) diversivikasi, (b) membeli asuransi, dan (c)
memperoleh informasi tambahan.
The
law of large numbers memungkinkan perusahaan asuransi memberikan asuransi yang
cukup memadai dengan premi yang dibayarkan sama dengan nilai yang diharapkan
dari kerugian yang diasuransikan. Kita menyebutnya penaksiran yang wajar (
akturially fair )
Teori
konsumen dapat diterapkan untuk keputusan melakukan investasi pada aset yang
beresiko. Garis anggaran mencerminkan harga resiko dan kurva indifferensi
konsumen mencerminkan sikap mereka terhadap resiko .
Suatu
fungsi produksi ( production function ) menggambarkan keluaran maksimum yang
dapat di produksi oleh satu perusahaan
untuk setiap kombinasi masukan tertentu .
Isoquant
adalah kurva yang memperlihatkan semua kombinasi masukan yang menghasilkan
suatu tingkat keluaran tertentu. Fungsi produksi perusahaan dapat dinyatakan
oleh serangkaian isoquant dengan berbagai tingkat keluaran.
Dalam
jangka pendek, satu atau lebih masukan pada proses produksi adalah tetap,
sedangkan dalam jangka panjang semua masukan merupakan variabel potensial.
Produksi
dengan satu masukan variabel, tenaga kerja, akan bermanfaat bila digambarkan
sebagai produk rata-rata dari tenaga kerja ( yang mengukur keluaran per unit
masukan tenaga kerja ) dan produk marginal tenaga kerja ( yang mengukur
tambahan keluaran karena pekerja dinaikkan sampai satu unit ).
Menurut
the law of diminishing marginal return, apabila satu atau lebih masukan adalah
tetap, maka masukan yang variabel ( biasanya tenaga kerja ) mungkin sekali
mempunyai produk marginal yang akhirnya berkurang karena tingkat masukan
meningkat.
Isoquant
kemiringannya selalu menurun karena produk marginal positif. Bentuk dari setiap
isoquant dapat digambarkan oleh MRTS pada setiap titik di isoquant. MRTS tenaga
kerja terhadap modal ( marginal rate of technical subtitution of labor for
capital- MRTS ) adalah jumlah dimana masukan modal dapat dikurangi apabila
digunakan tambahan satu unit tenaga kerja, sehingga keluaran tetap konstan.
Standart
hidup yang dapat dicapai sebuah negara untuk warganya terkait erat dengan
tingkat produktifitas tenaga kerja. Penurunan yang terjadi belakangan ini
padatingkat pertumbuhan produktifitas di negara yang sudah berkembang
disebabkan kurangnya pertumbuhan investasi modal.
Kemungkinan
subtitusi diantara masukan – masukan dalam proses produksi dari fungsi produksi
yang mana masukan itu merupakan subtitusi sempurna dengan suatu fungsi produksi
dengan perbandingan masukan yang digunakan adalah tetap ( fungsi produksi
berproporsi tetap ) .
Dalam
analisis jangka panjang, kita cenderung memfokuskan pada pilihan perusahaan
akan skala atau ukuran operasinya. Constan return scale artinya melipatgandakan
semua masukan yang berarti juga melipatgandakan keluaran. Increasing return to
scale terjadi apabila keluaran lebih dua kali lipat bila masukan
dilipatgandakan, sedangkan decreasing
return to scale berlaku apabila keluaran kurang dari dua kali lipat.
Manajer,
investor, dan ahli ekonomi harus ikut memperhitungkan biaya kesempatan
sehubungan dengan pemakaian perusahaan – yakni biaya dari kesempatan yang lepas
apabila perusahaan selanjutnya menggunakan sumberdaya nya pada alternatif yang
terbaik.
Biaya
hangus adalah pengeluaran yang telah dipakai tidak dapat diperoleh kembali.
Setelah biaya ini terjadi, biaya ini harus diabaikan ketika melakukan keputusan
ekonomi dimasa mendatang
Dalam
jangka pendek, satu atau lebih masukan perusahaan adalah tetap. Biaya total
dibagi dengan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya marginal perusahaan adalah
tambahan biaya variabel dari tiap unit keluaran tambahan. Biaya variabel
rata-rata adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah unit keluaran.
Apabila
tidak semua masukan adalah variabel tunggal, seperti halnya dalam jangka
pendek, adanya skala pengembalian menurun menentukan bentuk kurva biaya.
Khususnya ada hubungan terbalik antara produk marginal dari masukan variabel
dan biaya marginal produksi. Kurva biaya variabel rata-rata dan kurva biaya
total rata-rata berbentuk U. Kurva biaya marginal jangka pendek meningkat
melampaui titik tertentu dan memotong kedua kurva biaya rata-rata dari bawah
pada titik minimumnya.
Dalam
jangka panjang, semua masukan pada proses produksi adalah variabel. Akibatnya
pemilihan masukan tergantung kepada biaya relatif dari faktor-faktor produksi
dan sejauh mana perusahaan dapat mensubtitusi masukan dalam proses produksi.
Pemilihan masukam yang meminimalkan biaya dilakukan dengan mencari titik
singgung antara isoquant tingkat keluaran yang diinginkan dengan garis
iso-biaya.
Jalur
perluasan ( expansion path ) perusahaan menggambarkan bagaimana pilihan masukan
yang meminimalkan biaya bervariasi sementara skala atau keluaran operasinya
meningkat. Akibatnya, jalur perluasan memberikan informasi yang berguna untuk
keputusan perencanaan jangka panjang.
Kurva
biaya rata-rata jangka panjang adalah selubung dari kurva biaya rata-rata
jangka pendek perusahaan, dan mencerminkan ada atau tidaknya skala
pengembalian. Apabila ada skala pengembalian tetap dan ada banyak kemungkinan
ukuran pabrik, kurva biaya jangka panjang adalah horisontal dan selubungnya
terdiri atas titik minimum biaya rata-rata jangka pendek. Namun bila pada
mulanya ada skala pengembalian yang meningkat dan kemudian skala pengembalian
yang menurun, kurva rata-rata jangka panjang berbentuk U dan selubungnya tidak
mencakup semua titik minimum biaya rata-rata jangka pendek.
Perusahaan
menikmati skala ekonomis apabila dapat menggandakan keluarannya dengan biaya
kurang dari dua kali lipat. Sehubungan dengan ini skala ekonomis terjadi bila
penggandaan keluaran membutuhkan biaya lebih dari dua kali lipat. Skala
ekonomis dan tidak ekonomis juga berlaku apabila proporsi masukan bervariasi ;
skala pengembalian hanya berlaku apabila proporsi masukan tetap.
Bila
suatu perusahaan memproduksi dua atau lebih keluaran, penting untuk
diperhatikan apakah dalam produksi terdapat cakupan ekonomis. Cakupan ekonomis
terjadi apabila perusahaan dapat memproduksi setiap kombinasi dari dua keluaran
lebih murah daripada yang dapat dilakukan oleh dua perusahaan yang
masing-masing memproduksi satu produk. Tingkat cakupan ekonomis diukur dari
prosentase pengurangan biaya apabila satu perusahaan menghasilkan dua produk
dibandingkan dengan biaya untuk
memproduksinya secara individual.
Biaya
produksi rata-rata suatu perusahaan dapat menurun sepanjang waktu jika
perusahaan “ belajar “ bagaimana memproduksi secara lebih efektif. Kurva
belajar menggambarkan berapa banyak penurunan masukan yang dibutuhkan untuk
memproduksi suatu keluaran tertentu selagi keluaran kumulatif dari perusahaan
itu meningkat.
Biaya
fungsi menghubungkan biaya produksi terhadap tingkat keluaran perusahaan.
Fungsi tersebut dapat diukir dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan
memakai data perusahaan dalam industri tersebut pada waktu tertentu atau data
industri di masa lalu. Sejumlah hubungan fungsional seperti linier, kuadrat,
dan pangkat tiga dapat dipakai untuk menyatakan fungsi biaya.
Para
manajer perusahaan dapat beroprasi sesuai dengan serangkaian tujuan yang
kompleks dan dengan berbagai kendala. Namun kita dapat berasumsi bahwa
perusahaan berperilaku seakan-akan mereka memaksimalkan laba jangka panjangnya.
Banyak
pasar mendekati persaingan sempurna dalam arti bahwa satu atau lebih perusahaan
bertindak seakan-akan mereka menghadapi kurva permintaan yang hampir
horisontal. Pada umumnya jumlah perusahaan dalam suatu industri tidak selalu
menjadi indikator yang baik tentang sejauh mana industri tersebut bersaing
Karna
perusahaan dalam pasar bersaing hanya memiliki pangsa pasar yang kecil ( small
share ) dari keluaran total industri, perusahaan membuat pilihan keluarannya
dengan asumsi bahwa keputusan produksinya tidak berpengaruh terhadap harga
produk tersebut. Dalam hal ini kurvapermintaan dan kurva penerimaan marginalnya
identik.
Dalam
jangka pendek, perusahaan yang bersaing memaksimalkan laba dengan memilih
tingkat keluaran pada harga sama dengan biaya marginalnya ( jangka pendek ),
selama harganya lebih besar ayau sama dengan biaya produksi variabel rata-rata
minimum prusahaan tersebut
Kurva
penawaran pasar jangka pendek adalah jumlah horisontal dari kurva penawaran
tiap perusahaan dalam industri tersebut. Kurva penawaran ini dapat ditandai
dari elastisitas penawarannya yakni persentase perubahan jumlah penawaran
karena presentase perubahan harga.
Surplus
produsen bagi perusahaan adalah selisih antara penerimaan suatu perusahaan dan
biaya minimum yang diperlukan untuk memproduksi keluaran yang memaksimalkan
laba. Dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, surplus produsen adalah
daerah dibawah garis harga horisontal dan diatas biaya produksi marginal dari
suatu perusahaan
Rente
ekonomis adalah pembayaran untuk suatu
faktor produksi yang langka dikurangi dengan jumlah minimum yang diperlukan
untuk menyewa faktor tersebut. Dalam jangka panjang dalam pasar bersaing,
surplus produsen adalah sama dengan rente ekonomis yang dihasilkan oleh semua
faktor produksi yang langka.
Dalam
jangka panjang, perusahaan bersaing yang memaksimalkan laba akan memilih
tingkat keluaran pada hrga yang sama dengan biaya marginal jangka panjang.
Equilibrim
bersaing jangka panjang akan terjadi bila (a) perusahaan memaksimalkan laba ;
(b) semua perusahaan menerima laba ekonomis nol, sehingga tidak ada insentif
untuk memasuki dan meninggalkan industri tersebut ; dan (c) jumlah permintaan
produk sama dengan jumlah penawaran.
Kurva
penawaran jangka panjang bagi suatu perusahaan adalah horisontal bila
industrinya adalah industri biaya konstan, dengan permintaan yang meningkat
untuk masukan produksi ( berkaitan dengan kenaikan permintaan untuk produk )
tidak berpengaruh terhadap harga masukan. Namun kurva penawaran jangka panjang
perusahaan kemiringannya menaik dalam industri biaya meningkat, dengan
peningkatan permintaan terhadap masukan menyebabkan naiknya harga pasar dari
beberapa atau semua masukan produksi.
Model
penawaran dan permintaan yang sederhanadapat digunakanuntuk menganalisis aneka
ragam kebijakan pemerintah . kebijakan khusus yang telah kita teliti meliputi
kendali harga, harga minimum, program dukungan harga, kuota produksi atau
program insentif untuk membatasi keluaran, tarif dan kuota import, serta pajak
dan subsidi.
Dalam
setiap kasus, surplus konsumen dan produsen digunakan untuk menilai keuntungan
dan kerugian konsumen dan produsen. Dengan penerapan metodologi pada kendali
harga gas alam, regulasi perusahaan penerbangan, dukungan harga untuk gandum,
dan kuota gula, kita temukan bahwa keuntungan dan kerugian ini lumayan besar.
Bila
pemerintah mengenakan pajak atau subsidi, harga biasanya tidak naik atau jatuh
sebesar jumlah pajak atau susidi tersebut. Biasanya akibat pajak dan subsidi
dibagi antara produsen dan konsumen. Bagian yang harus dibayar atau diterima
tiap kelompok bergantung pada elastisitas relatif penawaran dan permintaan.
Campur
tangan pemerintah pada umumnya mengakibatkan suatu kerugian bobot mati ; bahkan
bila kesejahteraan konsumen dan produsen sama besarnya, akan terjadi kerugian
bersih dari kebijakan pemerintah yang memindahkan kesejahteraan dari satu
kelompok ke kelompok lainnya . dalam beberpa kasus kerugian bobot mati ini
kecil, tetapi dalam kasus-kasus lainnya sebagai contoh, dukungan harga dan
kuota import adalah besar. Kerugian bobot mati ini adalah suatu bentuk dari
inefisiensi ekonomi yang harus diperhitungkan dalam merancang dan menetapkan
kebijakan
Campur
tangan pemerintah dalam pasar kompetitif tidak selalu merupakan hal yang buruk.
Pemerintah dan masyarakat yng diwakilinya mempunyai sasaran lain di samping
efisiensi ekonomi. Dalam keadaan tertentu campur tangan pemerintah dapat
memperbaiki efisiensi ekonomi. Contohnya
adalah externalitas dan kasus kegagalan pasar
komentar terhadap buku
Menurut
saya setelah meresensi buku ini, buku ini sangat bagus . Tidak salah jika dosen
mata kuliah teori ekonomi mikro menjadikan buku ini sebagai pedoman mahasiswa
dalam melakukan pembelajaran . buku ini sangat mendukung kegiatan belajar
mengajar di kampus . Isinya yang memang lengkap memudahkan mahasiswa dalam
mempelajarinya. Banyak kelebihan buku ini yaitu di dalamnya juga terdapat teori
dan rumus-rumus ekonomi sekaligus kurva yang lengkap untuk mahasiswa ekonomi . Juga
terdapat soal latihan di akhir tiap bab yang memungkinkan dosen memberi tugas
untuk mahasiswa dari buku ini . Kita juga bisa memperoleh banyak manfaat dari
buku ini . Saya yakin buku ini berguna bagi semua pihak, sebab buku ini
memiliki makna bagi langkah pembelajaran . dan buku ini tentu bagus sekali
untuk dibaca, dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan pembelajaran dalam
membangun dasar-dasar pengetahuan ekonomi mahasiswa dalam semester awal seperti
saya . bahasa yang digunakan dalam buku ini juga sangat mudah dimengerti
sehingga kami pembaca tidak mempunyai kesulitan dalam memahami buku ini. Saya
belum bisa menemukan kekurangan di dalam buku ini
oleh HAZINDI DAMAISTY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar