iklan

Selasa, 23 Desember 2014

REAL EXCHANGE RATE MISALIGNMENT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI KASUS ASEAN-5

REAL EXCHANGE RATE MISALIGNMENT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI KASUS ASEAN-5

HAZINDI DAMAISTY

ABSTRACT

Real exchange rate misalignment has been an important issue of economic literature. This paper uses Behavioral Equilibrium Exchange Rate (BEER) method to identify misalignment episode of 4 Asean countries. The results show that equilibrium exchange rate is affected by net foreign assets, real interest rate differential and terms of trade.
As according to this research’s purpose, the estimation result show there are no significant effect of real exchange rate misalignment on ASEAN-4 countries’s economic growth. But, the results show that exchange rate depreciation significantly has negative effect on economic growth. The estimation results also show that gross fixed capital formation significantly affects economic growth.

Keywords : Real Exchange Rate Misalignment, BEER, Economic Growth, VECM, Panel, ASEAN-5
1.      Pendahuluan
Krisis keuangan Asia telah menjadi salah satu peristiwa ekonomi yang paling serius dari ke empat gelombang krisis yang melanda pasar modal internasional selama tahun 1990-an. Krisis yang dimulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 1996 oleh semua negara di Asia kecuali Filipina ini menyebabkan guncangan terhadap mata uang negara-negara di Asia. Runtuhnya baht Thailand pada bulan juli 1997 memicu gelombang depresiasi dan penurunan pasar saham negara-negara di Asia lainnya (Moreno, et al, 1998). Majid dan Yusoff (2004) menyatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah exchange rate misalignment yang meningkatkan kemungkinan serangan spekulatif yang akhirnya menyebabkan krisis terjadi. Aguirre dan Calderon (2005) juga menjelaskan bahwa exchange rate misalignment adalah salah satu indikator kunci dalam mengidentifikasi kerentanan suatu negara. Khususnya overvaluation nilai tukar riil yang berkelanjutan merupakan indikator peringatan dini atas kemungkinan terjadinya currency crashes (Krugman, 1979; Frankel dan Rose 1996; Kaminsky dan Reinhart, 1999 dalam Aguirre dan Calderon, 2005)

Selasa, 15 April 2014

Review Literatur: Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) Terhadap Perekonomian Domestik

PENDAHULUAN
            Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kesatuan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif dan masuknya produk–produk global ke pasar domestik, hal ini juga menimbulkan peluang masuknya investasi asing pada perekonomian domestik
            Globalisasi dapat berupa perdagangan antar Negara, migrasi para pekerja dan yang paling penting, investasi asing. Investasi asing merupakan manifestasi terpenting dalam proses globalisasi. Banyak Negara yang melakukan berbagai kebijakan untuk menarik investor asing, dengan harapan dapat memberi pengaruh positif untuk meningkatkan manfaat utama dari kenaikan pendapatan nasional. Dalam paper ini, penulis mengkhususkan pada investasi asing yang berupa Foreign Direct Investment (FDI) oleh perusahaan multinasional (Multinational Enterprises/ MNEs).
            Menurut Krugman (1994), FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan/ memperluas perusahaannya di negara lain. Sedangkan menurut World Bank (2013), FDI adalah investasi langsung berupa net inflow dari jumlah modal, reinvestasi pendapatan, modal jangka panjang lainnya, dan modal jangka pendek seperti yang ditunjukkan dalam neraca pembayaran/BoP oleh investor asing. Meningkatkan FDI menjadi peran penting dalam pembangunan ekonomi setiap negara dan kebijakan mengundang FDI merupakan salah satu cara sebuah negara khususnya negara sedang berkembang untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi dan modalnya. Di Indonesia, arus FDI yang masuk relatif meningkat setiap tahun. Pada tahun 2008 jumlah aliran FDI yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 9.318.453.650 tetapi sempat menurun pada tahun 2009 sebesar US$ 4.877.369.178 karena adanya dampak dari krisis perekonomian dunia. Namun arus FDI kembali meningkat tiap tahunnya hingga tahun 2012 mencapai US$ 19.852,569.230.

Review Question about Optimum Currency Area (OCA)


1.      Apa yang dimaksud dengan Optimum currency area?
Optimum currency area adalah sebuah kawasan yang terdiri dari negara-negara yang berintegrasi dengan  menggunakan mata uang yang sama.

2.      Apa keuntungan dan kerugian dari terlibatnya suatu negara dalam OCA secara teoritis?
Keuntungan:
·         Mengurangi biaya pertukaran/transaksi dan cadangan devisa  serta  koordinasi  kebijakan yang  lebih  efektif  antara  negara anggota
·         Meningkatkan  efisiensi  mikro karena  penggunaan  uang  yang lebih luas
·         Perbaikan  stabilisasi  makro  dan pertumbuhan  karena  stabilitas harga  dan  akses  dana  yang  lebih besar daari integrasi finansial
·         Meningkatkan perdagangan dan investasi karena biaya transaksi yang rendah
·         Memberikan  suatu  jangkar (anchor) nominal untuk kebijakan moneter
·         Memperkecil  volatilitas  dan ketidakpastian nilai tukar
Kerugian:
·         Setiap negara yang tergabung harus menyerahkan kekuasaan dan  kewenangan kebijakan moneternya secara individual kepada Bank Sentral  bersama untuk merespon masalah ekonomi dalam negerinya
·         Beberapa kelemahan  di tingkat mikro, terutama pada tahap awal integrasi
·         Terbatasnya pilihan  instrumen kebijakan untuk stabilitas ekonomi makro
·         Kehilangan seignorage (penciptaan  uang) untuk negara-negara dengan inflasi tinggi

Review Jurnal Foreign DIrect Investment (3)

Host Country Impacts Of Inward Fdi: Why Such Different Answers?
Robert E. Lipsey & Fredrik Sjöholm
      Banyak penelitian yang berkembang tentang bagaimana FDI berdampak pada negara-negara dan hasilnya sangat beragam seperti contohnya, produksi barang dan jasa kualitasnya lebih bagus dari sebelumnya, harganya lebih murah atau output yang meningkat karena ada aliran modal yang masuk. Perhatian dikhususkan pada investasi langsung, apakah dengan adanya FDI menjadi spillover ke domestik? Lalu apakah perusahaan asing membayar tinggi pekerja domestik? Sehingga menaikkan gaji rata-rata domestik.

Review Jurnal Foreign Direct Investment (2)

Liberalization policy over foreign direct investment and the promotion of local firms development in Indonesia

Mohamad S. Imana, dan Akiya Nagata

            Meningkatkan FDI menjadi peran penting dalam pembangunan ekonomi setiap negara dan mengundang FDI merupakan salah satu cara sebuah negara khususnya negara sedang berkembang untu memenuhi kebutuhan akan teknologi dan modalnya. Dalam kasus Indonesia, sejak perubahan rezim perdagangan dari substitusi impor ke orientasi ekspor pada pertengahan 1980, dikuranginya hambatan dalam investasi dan impor serta local content melalui FDI dengan harapan akan menarik FDI lebih banyak dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki kemampuan teknologinya.
            Kebijakan liberalisasi memberikan perusahaan FDI kebebasan untuk menentukan alternatif pengadaan bahan baku komponen produksi dengan impor dari dalam negeri atau luar negeri atau mengajak pemasok internasional untuk investasi sehingga memungkinkan backward spillover dari FDI untuk lokal semakin sulit terjadi. Kehadiran dari FDI juga menghasilkan keuntungan ekonomi bagi suatu negara seperti aliran modal yang masuk, pengadaan lapangan kerja  baru, aliran devisa yang didapat dari pembelian produk ekspordan yang terpenting adalah adanya transfer ilmu untuk pekerja lokal dan knowledge spillover untuk ekonomi lokal melalui mobilitas tenaga kerja. Hasil dari implementasi kebijakan liberalisasi di Indonesia sendiri dapat dilihat pada tahun 1987 dan 1988, aliran FDI Indonesia naik dari US$ 1,52 ke US$ 4,411billion dan pada tahun 2004 mencapai US$23,724 billion.

Review Jurnal Foreign Direct Investment

How does FDI inflow aect productivity of domestic firms? The role of horizontal and vertical spillovers, absorptive capacity and competition

Kolasa Marcin

FDI dipercaya membawa dampak positif bagi perusahan domestik sehingga digunakan sebagai pertimbangan untuk mengurangi hambatan dalam pelaksanaan FDI, bahkan suatu negara sampai menawarkan kepada para investor keadaan yang menguntungkan pihak asing daripada untuk perusahaan domestik sendiri. FDI sendiri saat ini tidak hanya pada sektor barang, bahkan di banyak negara, jasa menjadi bagian FDI yang lebih besar daripada sektor manufaktur. Lalu bagaimana mekanisme dari spillover atas adanya FDI ini dapat terjadi? Berdasarkan literatur teoritis dikatakan bahwa ada beberapa mekanisme,
·         yaitu pertama, dengan adanya FDI, pihak domestik bisa mengupgrade teknologi dengan cara meniru proses dan produk dari perusahaan asing, juga sistem manajerial dan keorganisasian.
·         Kedua, karena adanya kompetisi dengan perusahaan asing yang masuk menyebabkan perusahaan domestik menjadi lebih efisien dalam berproduksi sehingga memperoleh keuntungan lebih.

Hubungan tingkat Inflasi dan pengangguran di Indonesia dari tahun 1980-2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar belakang
Semua Negara di dunia ini selalu dan pasti menghadapi masalah pengangguran dan inflasi.   Kondisi yang full employment merupakan kondisi ideal yang dinginkan oleh semua negara,  tapi  kondisi  tersebut  terlalu  banyak  rintangan  untuk  mencapainya.  Untuk mewujudkan  kondisi  ideal  untuk  perekonomian  Pemerintah  Indonesia  menggunakan kebijakan  fiskal  dan  moneter.  Pemerintah  di  satu  sisi  menginginkan  agar  tingkat pengangguran rendah tetapi tidak juga membuat tingkat inflasi bertambah tinggi.
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah.  Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).

Kualitas air yang semakin memburuk akibat externalitas industri di surabaya pada tahun 2007-2009



·         Pendahuluan

Air merupakan barang yang ultra essential bagi kelangsungan hidup manusia yang klasifikasinya dapat digolongkan baik ke dalam sumber daya yang dapat diperbarukan maupun tidak terbarukan, tergantung pada sumber dan pemanfaatannya. Kontribusi air terhadap pembangunan ekonomi dan sosial juga sangat vital. Air juga memiliki nilai intrinsik dan pemanfaatannya memiliki nilai tambah karena dari ekstraksi sampai pemanfaatan langsung untuk konsumsi menimbulkan biaya yang cukup substansial. Air yang bersumber dari bawah tanah atau groundwater, misalnya, diperoleh melalui proses geologi selama ratusan bahkan ribuan tahun, sehingga meskipun memiliki kemampuan untuk memulihkan kembali (recharge rate) lewat hujan, jika jumlah yang dimanfaatkan melebihi kemampuan recharge, groundwater sering dikatakan sebagai sumber daya yang tidak terbarukan (Fauzi 2006)
Air yang ada di alam ini tidaklah statis tetapi selalu mengalami perputaran sehingga dalam jangka panjang air yang tersedia di alam selalu mengalami perpindahan. Jika kita perhatikan aliran siklus hidrologis air maka akan menggambarkan buangan dari penggunaan air akan kembali tersedia dengan jumlah yang relatif tetap. Dengan prosesnya yang stabil, air yang jatuh ke bumi akan meresap ke dalam tanah atau tersipan dalam kolam, danau atau sungai-sungai terlebih dahulu dalam jumlah yang cukup melimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh manusia. Apabila proses hidrologi ini terganggu, seperti kerusakan hutan, pemukiman yang padat, maka air yang jatuh ke bumi akan menguap kembali ke atmosfir atau mengalir langsung ( run-off ) ke laut sehinga yang tersedia bagi manusia hanya sebagian kecil (seperti pada gambar 1) (suparmoko 1997)

Praktek Integrasi Ekonomi dan dampaknya pada Wal-Mart Stores, Inc dan Starbucks


Wal-Mart Stores , Inc


Profil
Wal-Mart Stores, Inc, adalah sebuah perusahaan retail multinasional Amerika yang menjalankan rantai department stores dan warehouse stores. Perusahaan ini adalah perusahaan publik terbesar kedua di dunia. Walmart merupakan bisnis milik keluarga, sebagai perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Walton, yang memiliki lebih dari 50 persen dari Walmart. Walmart  bermarkas di Bentonville, Arkansas. Walmart juga pengecer kelontong terbesar di Amerika Serikat. Pada tahun 2009, itu menghasilkan 51 persen dari US $ 258.000.000.000 penjualannya di AS. Walmart juga memiliki dan mengoperasikan gudang ritel Sam’s Club di Amerika Utara.

·         Berdasarkan jenisnya, Wal-Mart Stores, Inc ini termasuk dalam integrasi Horizontal karena Walmart disusun dalam tiga divisi:. Walmart Stores AS, Sam Club, dan Walmart International. Perusahaan ini melakukan bisnis di sembilan format ritel yang berbeda: Supercenters, makanan dan obat-obatan, toko barang umum, bodegas (pasar kecil), cash and carry stores, membership warehouse clubs, toko pakaian, soft discount stores dan restoran.

kebijakan harga kedelai dan Gabah/Beras di Indonesia

1.      Stabilisasi Harga Kedelai (SHK)
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat strategis . Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun Indonesia mengalami berbagai permasalahan seperti ketersediaan dalam negeri yang belum mencukupi, rata-rata baru mencapai sekitar 40 persen sehingga untuk memenuhi kekurangannya melalui impor.
·         sejak tahun 2002 pemerintah telah berupaya untuk menjaga stabilitas harga kedelai.
·         Pada tahun 2003 pemerintah telah menargetkan untuk tahun 2006 tidak akan melakukan impor kedelai terutama untuk kebutuhan industri, namun harus dipenuhi dari dalam negeri agar harga jual kedelai petani tidak jatuh.
·         pada Tahun 2005 bea masuk kedelai impor ditetapkan 10 persen, jauh lebih rendah dari usulan sekitar 30 persen.
·         Pada Tahun 2008, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menekan gejolak harga kedelai impor, yaitu  bea masuk dibebaskan, PPh impor turun dari 2,5 persen ke 0,5 persen, dan pemberian subsidi bagi bahan baku kedelai Rp 1.000/kg selama 6 bulan. Selain itu, mengingat produksi nasional kedelai masih rendah, pemerintah menargetkan alokasi dana Rp 1 triliun bagi pengembangan kedelai nasional yang akan digunakan untuk peningkatan produksi nasional kedelai menjadi 1 juta ton, dan pemberian bibit paritas unggul pagi petani.