iklan

Selasa, 15 April 2014

Review Jurnal Foreign Direct Investment (2)

Liberalization policy over foreign direct investment and the promotion of local firms development in Indonesia

Mohamad S. Imana, dan Akiya Nagata

            Meningkatkan FDI menjadi peran penting dalam pembangunan ekonomi setiap negara dan mengundang FDI merupakan salah satu cara sebuah negara khususnya negara sedang berkembang untu memenuhi kebutuhan akan teknologi dan modalnya. Dalam kasus Indonesia, sejak perubahan rezim perdagangan dari substitusi impor ke orientasi ekspor pada pertengahan 1980, dikuranginya hambatan dalam investasi dan impor serta local content melalui FDI dengan harapan akan menarik FDI lebih banyak dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki kemampuan teknologinya.
            Kebijakan liberalisasi memberikan perusahaan FDI kebebasan untuk menentukan alternatif pengadaan bahan baku komponen produksi dengan impor dari dalam negeri atau luar negeri atau mengajak pemasok internasional untuk investasi sehingga memungkinkan backward spillover dari FDI untuk lokal semakin sulit terjadi. Kehadiran dari FDI juga menghasilkan keuntungan ekonomi bagi suatu negara seperti aliran modal yang masuk, pengadaan lapangan kerja  baru, aliran devisa yang didapat dari pembelian produk ekspordan yang terpenting adalah adanya transfer ilmu untuk pekerja lokal dan knowledge spillover untuk ekonomi lokal melalui mobilitas tenaga kerja. Hasil dari implementasi kebijakan liberalisasi di Indonesia sendiri dapat dilihat pada tahun 1987 dan 1988, aliran FDI Indonesia naik dari US$ 1,52 ke US$ 4,411billion dan pada tahun 2004 mencapai US$23,724 billion.
Karakter FDI
Perusahaan FDI di Indonesia beberapa telah menjadi pasar internasional dan untuk memiliki standart internasional, mereka menggunakan teknologi dan manajemen yang sama dengan negara asalnya. Selanjutnya, harga yang rendah merupakan motivasi utama mereka masuk ke indonesia. Nah dari FDI ini kita bisa berharap permintaan akan pembelian lokal naik.
BL performance
Menurunnya biaya produksi di dapat dari murahnya pekerja, sewa tanah, energi, dan bahan baku yang didapat secara lokal di Indonesia, tapi ketika dianalisis, pembelian produk lokal berada di tingkat yang sangat rendah dan diketahui lebih dari 90% nya bersumber dari negara asal atau negara lain. Komponen yang berasal dari Indonesia hanya sekedar seperti bahan pengemasan. Jadi kesimpulannya, bahwa perusahaan FDI belum terintergrasi ke ekonomi lokal dan kehadirannya belum memacu perkembangan perusahaan lokal.
Determinant
faktor utama rendahnya penggunaan produk lokal karena akibat dari kapasitas produksi dan kapasitas teknologi dari perusahaan lokal tidak memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan FDI dan untuk backward Lingkage, perusahaan lokal pun harus bersiap dengan hubungan kemitraan dengan pihak asing.
Kesimpulan
Ada sifat ganda dari liberalisasi
  • Liberalisasi memberikan kesempatan backward linkage kepada perusahaan lokal sepert meambah teknologi baru dan ilmu baru selama memproduksi bahan yang dibutuhkan perusahaan FDI
  • Perusahaan FDI Cuma bisa memberikan backward linkage dengan perusahaan yang bisa memenuhi standart internasional dan tetap tergantung dengan kesempatan dari industri lokal

Selanjutnya, sejalan dengan implementasi kebijakan liberalisasi, sangat penting untuk negara menyiapkan perusahaan lokal untuk bermitra dengan asing dan untuk membuat kebijakan lain supaya memfasilitasi kompetisi perusahaan lokal dengan biaya yang  murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar