·
Pendahuluan
Air
merupakan barang yang ultra essential bagi kelangsungan hidup manusia yang
klasifikasinya dapat digolongkan baik ke dalam sumber daya yang dapat
diperbarukan maupun tidak terbarukan, tergantung pada sumber dan
pemanfaatannya. Kontribusi air terhadap pembangunan ekonomi dan sosial juga
sangat vital. Air juga memiliki nilai intrinsik dan pemanfaatannya memiliki
nilai tambah karena dari ekstraksi sampai pemanfaatan langsung untuk konsumsi
menimbulkan biaya yang cukup substansial. Air yang bersumber dari bawah tanah
atau groundwater, misalnya, diperoleh melalui proses geologi selama ratusan
bahkan ribuan tahun, sehingga meskipun memiliki kemampuan untuk memulihkan
kembali (recharge rate) lewat hujan, jika jumlah yang dimanfaatkan melebihi
kemampuan recharge, groundwater sering dikatakan sebagai sumber daya yang tidak
terbarukan (Fauzi 2006)
Air
yang ada di alam ini tidaklah statis tetapi selalu mengalami perputaran
sehingga dalam jangka panjang air yang tersedia di alam selalu mengalami
perpindahan. Jika kita perhatikan aliran siklus hidrologis air maka akan
menggambarkan buangan dari penggunaan air akan kembali tersedia dengan jumlah
yang relatif tetap. Dengan prosesnya yang stabil, air yang jatuh ke bumi akan
meresap ke dalam tanah atau tersipan dalam kolam, danau atau sungai-sungai
terlebih dahulu dalam jumlah yang cukup melimpah, yang kemudian dimanfaatkan
oleh manusia. Apabila proses hidrologi ini terganggu, seperti kerusakan hutan,
pemukiman yang padat, maka air yang jatuh ke bumi akan menguap kembali ke
atmosfir atau mengalir langsung ( run-off ) ke laut sehinga yang tersedia bagi
manusia hanya sebagian kecil (seperti pada gambar 1) (suparmoko 1997)
·
Air
Sebagai Sumber Daya Alam Milik Umum (Common Property Resources) dalam
penggunaannya menyebabkan eksternalitas terhadap lingkungan
Berdasarkan
definisi diatas, siapakah pemilik alam ini? Dalam masalah ini akan di khususkan
pada sumber daya air. Tidak ada yang bisa mengakui memiliki air karena air
merupakan sumber daya milik umum atau milik bersama dan hak pengelolaannya ada
pada semua orang. Menurut Sutikno dan Maryunani, Sumber daya milik umum
biasanya cenderung dieksploitasi secara besar besaran atau mengalami deplisi.
Hal ini karena adanya anggapan “common
property is no one property and no one property is every one property” Jadi
sumber daya alam milik umum berarti bukan milik siapapun dan berarti pula milik
semua orang. Jadi, sumber daya alam milik umum memiliki kecenderungan untuk
segera habis atau punah, keadaan ini sering disebut “Tragedy Of Commons”
Tetapi
sepertinya ada kesalahan cara berfikir manusia dalam mengartikan “kepemilikan
bersama” ini, menganggap mereka dapat mengeksploitasi air dengan tidak
bertanggung jawab. Mereka menggunakan atau mengkonsumsi air dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi yang berlipat ganda. Yang akhirnya menjadikan
kepemilikan bersama atas air ini tidak berjalan baik tetapi malah akan
mengeksploitasi sampai merusak.
Semakin
meningkatnya jumlah penduduk, menyebabkan kebutuhan manusia yang meningkat
pula, dan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah ini, semakin
lama penggunaan sumber daya menjadi kurang bijaksana. Dalam hal sumber daya air
ini, perilaku yang tidak bijaksana tersebut seperti pembuangan limbah ke sungai
atau laut. Akan dipersempit lagi pada bidang industri. Para pengambil keputusan
memilih membuang limbah industrinya ke area milik bersama karena mereka tidak
perlu mengeluarkan biaya untuk pengolahan limbah industrinya. Inilah yang
dimaksud dengan eksternalitas dari proses industri. Eksternalitas sendiri
memiliki definisi dampak negatif atau positif dari tindakan satu pihak yang
memberi dampak terhadap pihak lain tanpa memberikan kompensasi terhadap pihak
yang terkena dampak.
·
Hubungan
antara penduduk, industrialisasi dan sumber daya alam
Penduduk
dan industrialisasi tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya
dalam menganalisa penyebab permasalahan sumber daya alam. Kegiatan produksi
yang semakin meningkat tidak hanya menghasilkan barang dan jasa yang semakin
banyak untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi juga menghasilkan polusi yang
semakin banyak yang mau tidak mau harus ditanggung oleh manusia. Pencemaran
tersebut merupakan dampak negatif bagi manusia karena merusak kesehatan
manusia. Kaitan penduduk, industri dan sumber daya alam tercermin pada gambar 2
(Sutikno dan Maryunani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar