1.
Tujuan Penulisan
Jurnal
ini menggambarkan keadaan dua pabrik kertas besar di Iran yaitu Iranian Wood
and Paper Industry (CHUKA) dan Mazandaran Wood and Paper Industry (MWPI) yang
sama-sama membutuhkan bahan materialnya yaitu ampas kayu yang di peroleh dari
hutan alam dan hutan komersial yang ditanam oleh petani lokal di daerah
tersebut. Karena ampas kayu merupakan biaya produksi yang
paling besar, maka sangat penting untuk kedua pabrik tersebut membeli bahan
bakunya dengan harga yang rendah. Game theory dinamis digunakan untuk
mengetahui struktur pasar di industri ini. Dalam setiap transaksi, setiap
pabrik mempunyai dua kemungkinan strategi yang berbeda dalam menetapkan harga
jual kertasnya. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah berapa harga yang harus ditetapkan oleh suatu pabrik, berapa harga optimal dari pemain lainnya dan
keseimbangan Nash untuk setiap pemain dimana
situasinya adalah non-coorperative dan setiap pabrik harus selalu mengamati
tindakan yang diambil oleh pabrik lainnya. Game theory menggunakan metode
matematis untuk memilih strategi yang optimal. Strategi harus dilakukan dalam
menentukan pilihan untuk situasi apapun yang mungkin terjadi. Kombinasi
strategi yang berbeda memberikan payoff
yang berbeda pula untuk setiap pemain. Dalam penelitian ini digunakan “mixed
strategy game theory” yang merupakan gabungan dari berbagai strategi yang bisa
dipilih oleh setiap pemain
2.
Metodologi penelitian
Data
numerik dikumpulkan dari dua pabrik kertas di Iran tersebut, yaitu CHUKA dan
MWPI yang membeli bahan baku dari hutan alam dan hutan komersial di Iran.
Daerah hutan komersialnya sekitas 1,9 juta hektar. MWPI pabrik kertas terbesar
dengan kapasitas 175.000 ton per tahun sedangkan CHUKA pabrik terbesar kedua dengan kapasitas
150.000 ton per tahun. Tabel berikut merupakan harga ampas kayu sejak tahun
1998 sampai 2008
Tabel
tersebut menggambarkan perbedaan harga antara dua pabrik sekitar ± 5 $ / ton.
2.1
PAYOFF
Fungsi payoff didefinisikan π = PPWP−PT VT
–C (1)
Yang memungkinkan untuk menghasilkan
1 ton kertas dari
1,7 ton kayu
Untuk menghitung
keuntungan pabrik kertas, kita dapat menulis ulang
Persamaan. (1) menjadi: π = PPWP−1,7VT PT
Persamaan. (1) menjadi: π = PPWP−1,7VT PT
Menggunakan data empiris (Gambar 1),
keuntungan dari pabrik
ini di bawah dua tingkat harga yang berbeda ditentukan.
2.2 KESEIMBANGAN NASH
Keseimbangan
nash di game ini dapat dihitung melalui Metode
ditemukan Rasmusen (1990).
berikut ini matriks hasil telah dibentuk
menggunakan matriks di atas (Tabel 3), keseimbangan
Nash adalah:
2.3. STRATEGI DINAMIS PERMAINAN
3. Kesimpulan
Dari hasil
strategi dinamis yang diperoleh ada 4 area yang memungkinkan strategi bisa
dipilih oleh setiap pemain, dapat ditemukan bahwa kondisi pengambilan keputusan
mengikuti bentuk khusus dan titik pusat adalah yang diharapkan dalam permainan
ini. Keseimbangan nash ditentukan (NX,NY) = (0.64, 0.61)
Jurnal ini
menggambarkan “simple treatment” dari dinamika permainan oleh dua orang di
pasar ampas kayu di utara Iran yang pemainnya memanfaatkan informasi lokal dan
pengamatan berkala pada setiap keputusan.
Solusi
keseimbangan nash tidak akan bisa dicapai kecuali jika mengikuti dari awal
sistem, pergerakan strategi harus mengikuti tiap lintasannya. Dalam penelitian
ini, persaingan antara dua pabrik kertas besar di bawah dua variasi harga
diteliti yang memungkinkan untuk mempelajari strategi campuranyang dipilih dua
pabrik tersebut dalam bersaing dalam pasar ampas kayu.
4.
Kritik yang relevan
Menurut saya, pada kasus ini yang kedua pabrik yang sama-sama
menginginkan profit yang maksimal, lebih baik metode yang
digunakan adalah Behavioral Negotiation Theory
yaitu teori yang mengidentifikasi proses terjadinya
negosiasi antara dua pihak dengan merangkum disiplin ilmu terkait seperti
psikologi dan matematika. Kedua wakil atau negosiator dari tiap pabrik bisa bertemu dan
menegosiasikan bagaimana pilihan harga yang dipilih yang sama-sama memberikan
keuntungan untuk kedua pihak. Tetapi game Theory masih diperlukan untuk
memperhitungkan untung-rugi secara matematis dalam metode negosiasi ini.
Pendekatan behavioral yang lebih deskriptif pun juga tidak terlepas dari 3
kemungkinan pada game theory, zero-sum, non zero-sum serta prisioner dilemma
sehingga pengaplikasian kedua pendekatan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar