PENDAHULUAN
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kesatuan pasar yang semakin
terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Ketika globalisasi
ekonomi terjadi, batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara
ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif dan masuknya produk–produk global ke pasar domestik, hal ini juga
menimbulkan peluang masuknya investasi asing pada perekonomian domestik
Globalisasi dapat
berupa perdagangan antar Negara, migrasi para pekerja dan yang paling penting,
investasi asing. Investasi asing merupakan manifestasi terpenting dalam proses
globalisasi. Banyak Negara yang melakukan berbagai kebijakan untuk menarik
investor asing, dengan harapan dapat memberi pengaruh positif untuk
meningkatkan manfaat utama dari kenaikan pendapatan nasional. Dalam paper ini, penulis
mengkhususkan pada investasi asing yang berupa Foreign Direct Investment (FDI) oleh perusahaan multinasional (Multinational
Enterprises/ MNEs).
Menurut Krugman (1994), FDI
adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan/
memperluas perusahaannya di negara lain. Sedangkan menurut World Bank (2013), FDI adalah investasi langsung berupa net inflow dari jumlah modal, reinvestasi pendapatan, modal jangka panjang lainnya,
dan modal jangka pendek seperti yang ditunjukkan dalam neraca pembayaran/BoP oleh investor asing. Meningkatkan
FDI menjadi peran penting dalam pembangunan ekonomi setiap negara dan kebijakan
mengundang FDI merupakan salah satu cara sebuah negara khususnya negara sedang
berkembang untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi dan modalnya. Di Indonesia, arus FDI yang masuk
relatif meningkat setiap tahun. Pada tahun 2008 jumlah aliran FDI yang masuk ke
Indonesia sebesar US$ 9.318.453.650 tetapi sempat menurun pada tahun 2009
sebesar US$ 4.877.369.178 karena adanya dampak dari krisis perekonomian dunia.
Namun arus FDI kembali meningkat tiap tahunnya hingga tahun 2012 mencapai US$
19.852,569.230.